Pilkada Sikka 2024

Simon Subandi Berani Jual Diri dan Tidak Muluk-Muluk Ikut Kontestasi Pilkada Sikka

Bakal calon Bupati Sikka dari Partai Kebangkitan Bangsa, Simon Subandi tak memberi janji muluk-muluk ikut dalam kontestasi Pilkada Sikka 2024.

Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/EGINIUS MOA
Peserta mengikuti Diskusi Mencari Pemimpin Sikka dilangsungkan di Dealer Toyota PT Hasrat Abadi Jalan Ahmad Yani Kota Maumere, Pulau Flores,Sabtu malam 6 April 2024. 

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Bakal calon Bupati Sikka dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Simon Subandi membeberkan motivasinya ikut kontestasi Pilkada Sikka pada bulan November 2024.

“Saya berani ‘menjual diri’ karena beberapa rekan seangkatan di  kementerian (Desa) yang membuka ruang. Kalau kami bertemu di Jakarta, mereka sering bilang, Simon kenapa Sikka hanya begitu-begitu saja,” beber Simon Subandi, dalam Forum Diskusi Sikka Mencari Pemimpin, Sabtu malam 6 April 2026 di Dealer Toyota PT Hasrat Abadi Maumere.

Ditanya rekan-rekanya,Simon beralasan dirinya hanya menyandang wakil rakyat sebatas menyuarakan, tapi dia bukan pengambil keputusan.

 “Saya katakan, saya bukan pengambil kebijakan di Sikka. Saya bukan bupati. Saya hanya anggota DPRD. Ini yang mendorong saya harus maju. Tidak  ada hal muluk-muluk. Setelah jadi bupati saya akan begini dan begitu,” tegas alumuni SMA Sint Gabriel Maumere dalam diskusi dipandu editorial Pos Kupang/TribunFlores.Com, Eginius Mo’a.

Simon, alumni Institut Pertanian Bogor (IPB)1987 menegaskan berkontestasi dalam Pilkada bukan kemauannya sendiri, tetapi kehendak masyarakat.

Baca juga: Keseharian Petani dan Nelayan Beri Inspirasi Stef Say Ikut Kontestasi Pilkada Sikka

“Saya akan jual diri. Kami masih berproses di partai. Kami terus bangun komunikasi dengan beberapa partai, karena itu saya senang diundang menyampaikan gagasan saya dalam diskusi ini,” imbuh Simon.

“Saya tidak janji muluk-muluk. Karena saya tahu kondisi daerah ini. Banyak potensi. Bukan daerah tertinggal, tetapi daerah yang ditinggalkan. Kita ditinggalkan,karena kita tidak proaktif  kemanapun,” pungkas Simon.

Diberitakan sebelumnya, tantangan akan dihadapi oleh siapapun yang kelak memimpin Kabupaten Sikka 2024-2029 adalah memikul beban membayar pinjaman Pemda Sikka di PT SMI Jakarta.

“Tahun yang sangat berat. Tahun ini kita harus keluarkan dana ratusan miliar. Pilkada Sikka Rp 30-an miliar, bayar hutang Rp 30-an miliar. Apa yang mau dibuat dengan kondisi keuangan seperti ini,” kata Simon Subandi, bakal calon Bupati Sikka dalam Forum Diskusi Sikka Mencari Pemimpin, Sabtu malam 6 April 2024 di Dealer Toyota Maumere, PT Hasrat Abadi, Jalan Ahmad Yani, Kota Maumere.

Baca juga: ‘Modal’ 15 Tahun Legislatif Sikka, Stef Say Tunggu Diutus Partai Gerindra

Simon, patahana legislatif Sikka dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada dua hari lalu diputuskan menjadi bakal calon bupati akan mengikuti proses di internal yang menentukan bakal calon bupati.

“Kalau memang saya bisa dicalonkan dan mendapatkan pasangan, direstui Tuhan dan leluhur, saya akan maju. Saya tidak janji muluk-muluk. Daerah ini bukan daerah tertinggal, tetapi daerah yang ditinggalkan. Kita ditinggalkan, karena kita tidak proaktif kemanapun,” tegas Simon.

Simon membeberkan tahun 2024-2009 menjadi tahun paling berat bagi siapapun yang kelak memimpin Sikka. Selain membayar hutang Rp 100 miliar lebih, pendapatan asli daerah tahun 2023 hanya Rp 105 miliar dari target Rp 115 miliar. APBD Rp 1,2 trilun, terbesar alokasi belanja pegawai Rp 510 miliar, sedangkan sisanya dibagi-bagi membangun daerah.

“Siapapun jadi Bupati Sikka kalau hanya berharap dari APBD dan dana transfer pemerintah pusat akan selalu menyulitkan daerah.

Baca juga: Simon Subandi, Siapapun Bupati Sikka Harus Siap Tanggung Hutang Pemda

Dia menggarisbawahi dana pinjaman daerah Rp 215 miliar seharusnya tidak dilakukan. Andaikan dia menjadi Bupati Sikka lima tahun laku, Simon menegaskan tidak melakukan pinjaman, tetapi mencari sumber pembiayaan lain. Dia akan memanfataakan jaringannya di pemerintah pusat.

Menurut Simon, meminjam dana pihak ketiga membebani masyarakat Sikka. Kita tidak bisa buat apa-apa. PAD Sikka sangat kecil. Tahun lalu kas daerah kita kosong.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved