Siapa Dokter Ronal Susilo : Bakal Calon Bupati Manggarai

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-Siapa dokter Ronal Susilo yang kini menyatakan diri maju dalam Pilkada
Manggarai 2024.

Tentunya warga Manggarai sudah mengenal sosok Dokter Ronald.

Membayangkan dokter yang memilikki nama dr. Marianus Ronald Susilo MM, MARS seperti apa.

Berikut ini profil dan perjalan sang dokter yang kini maju dalam Pilkada Manggarai.

Baca juga: Simeon Petrus, Tim Advokat Pemilu 2024 PDI Perjuangan Siap Bertarung di Pilkada Sikka

Dokter Ronald Susilo lahir di Surabaya, pada tanggal 19 Juni 1981.

Pada tahun 1985, ia langsung kembali ke Manggarai, tepatnya di Wae Laku, Kecamatan Borong,
Kabupaten Manggarai Timur.

Ronald kecil bertumbuh di wilayah pesisir Manggarai Timur, di pinggir sungai Wae Laku. Tak jauh
dari Wae Laku terbentang Pantai Cepi Watu, pantai selatan yang terkenal dengan ombak yang
dahsyat.

Nama Wae Laku ini menjadi asal-usul nama PT Wae Laku milik bapaknya, Yohanes Susilo atau akrab
disapa Baba Ngong dan Ibunya Theodora Susilo atau akrab disapa Aci Licu.

Baca juga: DPC Gerindra Usul Agus Payong Boli Jadi Calon Bupati Flores Timur 2024

Pada kemudian hari Wae Laku menjadi nama klinik dan apotek yang didirikan oleh Ronald kecil di
Ruteng, di jalan menuju Wae Ces, Karot, Ruteng.

Dokter Ronald menikahi Cynthia Yunita pada tahun 2011 dan dikaruniai seorang anak bernama
Ignatius Michael Susilo.

Riwayat Pendidikan

Ketika waktunya tiba untuk masuk ke dunia pendidikan, Baba Ngong membawa Ronald kecil masuk ke SDK Bugis 1 di Borong.

Peristiwa penting ini menandai langkah awal CV pendidikannya yang panjang. Itu terjadi dari
tahun 1987-1992.

Baca juga: 159.557 Narapidana dan Anak Binaan Muslim Terima Remisi dan Pengurangan Masa Pidana Khusus

Apakah kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP dan SMA ? Kita tahu. Ronald kecil masuk ke
salah satu sekolah favorit di Manggarai yaitu SMP Seminari Pius XII Kisol.

Sekolah ini berada sekitar 12 km dari rumahnya. Ia menjalankan test sebagaimana para calon
seminari umumnya dan dinyatakan lulus pada tahun 1993. Tiga tahun awal di Kisol dijalankan
dengan sempurna.

Sikap dan nilai akademik, dua kriteria umum di seminari dilahap dengan baik, hingga ia berhak
melanjutkan pendidikannya di SMA Seminari Pius XII Kisol. Periode Seminari Kisol itu
berlangsung dari tahun 1993-1999.

Di Tahun 1993, Ronald sekeluarga pindah ke Ruteng. Kita kemudian bertanya-tanya apakah ia akan
melanjutkan pendidikan sebagai seorang calon pastor katolik ?

Baca juga: PADMA Indonesia NTT, Penanganan Human Trafficking Sebatas Wacana Tanpa Aksi

Kata hatinya berujar YES, tetapi ternyata Tuhan mempunyai rencana yang kerap tidak bisa kau duga.

Ia bertahan hanya setahun di Tahun Orientasi Rohani Lela, Sikka-Maumere, sebelum melanjutkan
studi kedokteran di Unversitas Tarumanegara Jakarta dari tahun 2001-2007. Di kemudian hari, di
tahun 2017-2019, studi lain ia lanjutkan yaitu studi Magister Manajemen Rumah Sakit pada
Universitas Pelita Harapan Jakarta.

Univerisitas ini menggelarinya MARS: Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit.

Apakah studi terakhir ini menjadi harapan semua orang? Mari kita ikuti lagi.

Baca juga: Pemudik Gunakan Kapal Pelni dari Labuan Bajo 1.239 Orang

Karir Apakah menamatkan pendidikan di Tarumanegara, dr. Ronal langsung terjun ke dunia kerja
dengan menjadi dokter di Klinik Ibu dan Anak di Depok, Jakarta. Setelah tiga tahun bekerja di
Ibukota, ia memutuskan segera pulang kampung dan bekerja sebagai dokter di Puskesmas Bea Mese,
Wae Mbeleng, dan Watu Alo, Manggarai dari tahun 2010-2015.

Pada periode yang sama ia juga sudah mulai merintis kliniknya sendiri yang diberi nama Klinik
dan Apotek Wae Laku Ruteng. Eksposurnya sebagai dokter mulai dikenal di tanah Manggarai, hingga
setahun sebelumnya, tahun 2014 ia sudah merintis Rumah Sakit Jiwa Renceng Mose di Ruteng.

Di tahun yang sama juga, ia mulai mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St. Paulus Ruteng
yang saat ini telah menjadi Universitas St. Paulus Ruteng, sebagai dosen.

Tidak berhenti di situ. Gemuruh ombak dari pantai selatan itu makin nyaring terdengar menembus
hutan dan masuk di sebuah kota di punggung pegunungan Mandosawo.

Baca juga: Berkah Jelang Idul Fitri Bagi Penjual Janur Kelapa di Alor NTT

Di tahun 2015, ia juga sudah bekerja sebagai Kepala Palang Merah Indonesia dan Ketua Ikatan Dokter (IDI) Kabupaten
Manggarai.

Hingga tahun 2022, dr. Ronald Susilo menjalankan beberapa unit atau ruang kerja kesehatan
sebagai kepala di beberapa tempat dokter praktik di kliniknya sendiri, dosen di Unika St.
Paulus Ruteng, Kepala Renceng Mose, Kepala PMI, dan Ketua IDI Manggarai.

Pada tahun 2022, ia bahkan sudah menjadi Kepala Rumah Sakit St. Rafael Cancar. Hari-hari ini,
sejak tahun 2023, ia juga berkeliling untuk mengakreditasi layanan kesehatan sebagai Surveyor
di Manggarai dan Nusa Tenggara Timur.

Hingga profil ini dipublikasikan, dr. Ronal telah memutuskan untuk berhenti dari aktivitas di
dunia kesehatan dan beralih ke dunia politik dengan terlibat langsung merebut kursi penentu
kebijakan melalui Pilkada Kabupaten Manggarai 2024-2029.

Baca juga: Teks Doa Koronka Kerahiman Ilahi, Lengkap dengan Tata Caranya

Di luar rutinitas di bidang kesehatan, dr. Ronald memiliki beberapa kebiasaa menarik. Satu yang
paling menonjol adalah membaca. Kebiasaan ini bahkan diinstitusionalisi menjadi sebuah lembaga
yang kini dikenal dengan nama Yayasan Klub Buku Petra.

Lembaga ini didirikan untuk mengembangkan ide dan sikap literatif di Ruteng melalui aktivitas
membaca dan berbincang tentang buku novel bulanan, mempublikasikan karya non-fiksi, dan
menyelengggarakan festival sastra secara rutin di daratan Flores.

Saat ini dr. Ronald menetap di Ruteng, di Jalan El Tari No. 14 Ruteng, Kelurahan Pitak,
Kecamantan Langke Rembong, Flores NTT, 86511. Beliau dapat dijumpai melalui
ronald.susilo950@gmail.com; @ronaldsusilo.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News