Pengiris Moke di Sikka

Kisah Moan Sukarno, Pengiris Moke di Sikka Sehari Panjat 21 Pohon Lontar

Sudah 20 tahun lamanya Karianus Usman Sukarno, warga Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka berprofesi sebagai pengiris moke

Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARIS NINU
Karianus Usman Sukarno Biasa Disapa Moan, Pengiris moke yang setiap hari panjat 21 pohon lontar. 

Sore itu ketika ditemui Moan Sukarno baru memanjat 7 pohon dan sisa 11 pohon yang harus ia panjat.

"Saya harus panjat semua. Saya baru panjat 7 dan sisa 11 pohon. Pagi saya naik ambil airnya lalu sore saya naik lagi iris," ujar Moan Sukarno.

Ia mengungkapkan, satu pohon lontar bisa menghabiskan lima liter atau bahkan lebih.

"Satu pohon dapat lima liter. Semua airnya saya bawa ke pondok lalu saya olah jadi minuman keras alias moke. Saya masak di pondok," ungkapnya.

Baginya, pekerjaan sebagai pengiris dan pemasak moke sangat membantu ekonomi keluarga.

Maka itu, setiap pagi dan sore ia tidak lupa naik dan turun dari pohon lontar sebagai sumber mata pencahariannya.(ris)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved