Sekolah Tertua di Flores
Sekolah Tertua di Flores, SDK Lela 1 di Sikka Ada Sebelum Indonesia Merdeka
Sekolah Dasar Katolik (SDK) Lela 1 salah satu lembaga pendidikan tertua di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Sekolah Dasar Katolik (SDK) Lela 1 salah satu lembaga pendidikan tertua di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini Standaardschool Lela yang didirikan pada 18 Februari 1897.
Lela, kampung kecil di pesisir selatan Kabupaten Sikka, Pulau Flores yang semula sebagai kampung nelayan menjadi taman pendididkan bagi orang Flores. Pada tahun1932 Standard School berubah menjadi Vervogschool yang disingkat VVS Lela.
Standaardschool Lela merupakan sekolah resmi pertama di wilayah Sikka yang menerapkan kurikulum berbasis Eropa.Sekolah dasar ini didirikan oleh Pater Edmundus Sybrandus Luypen SJ.
Pater Edmundus menjadikan Standaardschool Lela ini sebagai sentra sekaligus model bagi pengembangan pendidikan modern di Flores. Setahun setelah mendirikan Standaardschool Lela ia kemudian diangkat menjadi vikaris apostolik (Uskup) Jakarta pada Mei 1898.
Baca juga: Tempat Wisata Edukasi dan Sejarah di Pulau Flores, Ada Situs Arkelogi hingga Gereja Tua
Sebelum tahun 1908, dalam catatan Buletin Analecta 99, sekolah-sekolah resmi di wilayah Sunda Kecil khususnya NTT hanya terdapat di Larantuka (Flotim), Koting, Lela, Maumere (Sikka), dan Lahurus (Belu,Timor).
Sekolah resmi paling awal di wilayah Sunda Kecil (Bali-NTB-NTT) adalah di Larantuka (Postoh) didirikan pada tahun 1862 oleh Pater Caspar J.F.Franssen. Putri raja Larantuka menjadi murid perempuan pertama di sekolah.
Perintisan karya misi Gereja Katolik di Lela
Pater Edmundus menjadikan Standaardschool Lela ini sebagai sentra sekaligus model bagi pengembangan pendidikan modern di Flores. Keputusan Lela menjadi lokasi pembangunan standaardschool didasari keputusan Y.M. Uskup Batavia tahun 1897.
Sekolah Standaard dari Maumere di pindahkan ke Lela, berhubung Maumere terancam oleh malaria yang menelan puluhan imam, suster, dan para murid.
Baca juga: Ribuan Umat Katolik di Sikka Ikut Ziarah di Wisung Fatima Lela
Sesudah bangunan disiapkan, murid-murid bersama para guru, bruder, berpindah dari Maumere ke Lela. Menyusul pada tahun 1899 datang gelombang kedua terdiri dari para suster Belas Kasih bersama para siswi.
Kompleks bagian atas Pastoran Lela semakin dipadati. Setiap hari sibuk dengan pembangunan kompleks baru dibawah bimbingan para bruder, bersama Raja Sikka Andreas Jati da Silva, dan pembantunya raja muda Yoseph Mbako da Silva.
Pada tanggal 17 Pebruari 1897 Pater Edmund Sybrandum Luypen, SJ, berangkat dengan kapal London melalui Larantuka menuju Lela, dengan muatan ramuan serta bangku-bangku sekolah untuk keperluan sekolah dan gereja baru.
Pada tanggal 18 Pebruari 1897 hari esoknya dibawah pimpinan Bruder Amatus, 80 murid laki-laki mengadakan suatu barisan gerak jalan menuju Lela melalui Koting. Siang harinya mereka beristirahat di Koting, sesudah itu perjalanan diteruskan ke Lela serta tiba di Lela pada sore hari jam 5.00.
SDK Lela 1
Sekolah Dasar Katolik Lela 1
sekolah katolik tertua di flores
Kabupaten Sikka
Flores
TribunEvergreen
TribunFlores.com
4 Cagar Budaya dan 2 Museum di Flores NTT, Tempat Wisata yang Dikunjungi Selain Pantai |
![]() |
---|
Wisata Sejarah di Maumere, Mengenal Jong Dobo: Artefak Miniatur Perahu Perunggu |
![]() |
---|
Intip Bangunan Gereja Tua Sikka, Warisan Arsitektur Eropa Berpadu dengan Budaya Lokal yang Masih Ada |
![]() |
---|
Wisata Flores, Berkunjung ke Museum Bikon Blewut, Museum Terbesar di Flores NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.