Demo di Larantuka Flores Timur

BREAKING NEWS : Kasus Kematian Ibu-Bayi, Cipayung Bakar Ban di Kantor Bupati Flores Timur

Massa aksi membawa sejumlah tuntutan soal kasus kematian Novita Diliana Uba Soge dan bayinya, Maria Fatima

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Cipayung gelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Flores Timur, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 16 Maret 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Massa Cipayung dari PMKRI Cabang Flores Timur dan GMNI Cabang Flores Timur menggelar aksi unjuk rasa buntut kasus kematian ibu dan bayinya di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Povinsi NTT, Selasa, 16 April 2024.

Massa aksi membawa sejumlah tuntutan soal kasus kematian Novita Diliana Uba Soge dan bayinya, Maria Fatima sejak tanggal 16 Maret 2024 itu.

Dalam aksinya, pendemo membakar ban saat perwakilan mereka sedang melakukan lobi bersama anggota Pol PP untuk bisa bertemu Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi.

Sontak saja, anggota Pol PP yang bertugas pun kelabakan. Salah satu diantara mereka berinisiatif memandamkan api yang berkobar itu hingga mengundang reaksi massa.

 

 

Baca juga: GMNI Cabang Kefamenanu Demo di Kantor Bupati Timor Tengah Utara, NTT

 

 

 

Mereka terlibat adu mulut untuk beberapa saat sebelum dihentikan oleh sejumlah orang yang hadir termasuk aparat keamanaan dari Polres Flotim.

Bukannya berhenti, massa kembali membakar ban hingga menyulut amarah aparat. Pengaksi semakin memanas. Saling dorong pun terjadi. Pendemo menolak mobil pemadam kebakaran di lokasi.

"Kami hadir bukan untuk bakar kantor Bupati. Kami hanya melakukan aksi damai. Kami bakar ban sebagai bentuk kekecewaan kami kepada pak Pj Bupati karena tidak berada di tempat," seru Ketua PMKRI Flotim, Bernadus E Besi Koten lewat pengeras suara.

Dirinya mengkritik kehadiran mobil pemadam kebakaran yang selalu datang terlambat saat terjadi kebakaran di wilayah tersebut.

"Mobil ini tidak usah datang. Tunggu api padam baru kalian datang seperti yang selama ini terjadi," sergahnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved