Kasus DBD di Sumba Timur
DBD Renggut 5 Warga Sumba Timur, Dinkes Ajak Jaga Kebersihan Lingkungan
Upaya yang dilakukan antara lain melakukan epidemologi penyakit ketika ditemukan adanya kasus DBD di suatu wilayah, termasuk pembagian bubuk abate.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
TRIBUNFLORES.COM, WAINGAPU - Sebanyak lima kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumba Timur, sedangkan total kasus DBD sejak Januari hingga 3 April 2024 mencapai 267 kasus DBD.
Kepada POS-KUPANG.COM, Senin 22 April 2024, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Rambu MRKU Djima mengatakan pihak Dinas Kesehatan bersama 24 Puskesmas telah melakukan berbagai cara untuk meminimalisir penyebaran DBD.
Upaya yang dilakukan antara lain melakukan epidemologi penyakit ketika ditemukan adanya kasus DBD di suatu wilayah, termasuk pembagian bubuk abate.
Baca juga: 7 Warga Sikka Jadi Korban Keganasan DBD dan Rabies
"Kami mengantisipasi pemantauan perkembangan jentik nyamuk juga optimalkan pembagian bubuk abate agar setiap rumah yang mempunyai bak penampung air wajib menguras lalu menaburkan bubuk abate agar dapat mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk," ungkap Rambu Djima.
Dinas Kesehatan juga bekerjasama dengan lembaga Agama untuk menyerukan edukasi akan pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga, lingkungan melalui melalui pemutaran film tentang bahaya penyakit DBD dan upaya pencegahannya.
"Pemutaran film tentang bahaya DBD dan Upaya pencegahannya di sejumlah tempat ibadah memberikan dampak positif dan sangat efektif bagi masyarakat yang lebih peduli akan pentingnya menjaga kesehatan keluarga dari berbagai penyakit," tambah Rambu Djima.
Upaya paling penting dan utama, masyarakat peduli akan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk terutama dari sampah yang berserakan, rumput tinggi, dan air tergenang di selokan/parit yang menjadi potensi perkembangbiakan bibit nyamuk penyebab DBD.
"Kebersihan lingkungan tempat tinggal sangat efektif untuk memberantas sarang nyamuk sehingga butuh kesadaran semua masyarakat untuk peduli, sebab pemerintah tidak mampu bekerja sendiri, melainkan semua saling bersinergi dan bekerja bersama untuk membebaskan semua masyarakat dari ancaman dan bahaya DBD," pungkasnya. (zee)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.