O2SN di Ngada
O2SN di Kabupaten Ngada Ajang Bina Jiwa dan Raga Bagi Siswa Menuju Generasi Emas
Penutupan gelaran ini dihadiri oleh Kepala-kepala sekolah, Pelatih, Tim Juri dan juga para Atlet yang bertanding
Penulis: Charles Abar | Editor: Hilarius Ninu
Kendati demikian, Romanus menyadari pelaksanaan O2SN tahun 2024 ini masih jauh dari apa yang disebut sempurna. Oleh karena itu atas nama Panitia, Ia menyampaikan permohonan maaf kepada bapa ibu pendamping olahraga dari 17 sekolah yang diutus.
“Kegiatan O2SN tahun ini bukan untuk mencari prestasi semata, tetapi jauh dari pada itu merupakan pembelajaran untuk jiwa, kita dibentuk untuk menjadi pribadi yang berjiwa besar , jiwa yang sehat, jiwa yang kuat,” kata Romanus.
Baca juga: Tanggul Sungai Bale Ponggo Jebol, 40 ha Sawah di Wewaria Ende NTT Gagal Tanam
Pada kesempatan itu juga Ia berpesan kepada anak peserta lomba, agar apa yang dilakukan saat ini adalah proses pembentukan jiwa, menuju kematangan pribadi masing-masing.
“Olahraga adalah untuk kematangan jiwa kita,” tambahnya.
Sementara Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) kabupaten Ngada, Hendrianto Emanuel Ndiwa,ST.,M.Pd., memulai sambutan dengan mengutip kata Fisikawan teoretis asal Jerman Albert Einstein, bahwa Ilmu tanpa Iman adalah buta, sebaliknya, Iman tanpa Ilmu Pengetahuan adalah lumpuh. Itulah dalam konteks kegiatan ini ada dua kata yang sangat menginspirasi yaitu Ilmu dan Pengetahuan.
Kegiatan O2SN ini kata Kepala SMA Katolik Regina Pacis ini sebuah kegiatan yang diskenariokan oleh para kepala sekolah SMA di Kabupaten Ngada untuk mengembangkan bakat dan potensi para siswa.
Baca juga: Jadwal Kapal Ferry di Provinsi NTT Rabu 1 Mei 2024, Ada Rute Menuju Kewapante Sikka
Kemudian Ia sampaikan apa saja yang menjadi tugas MKKS. Pertama dikatakannya, membelajarkan kepala sekolah untuk menjadi pemimpin pembelajaran, membuat guru jadi kreatif, kemudian membuat siswa menjadi generasi emas dimasa mendatang.
“Tahun 2045 kita menghadapi bonus demografi anak-anak kita saat ini menjadi pelaku dan mereka akan menjadi pewaris , apa yang diletakan oleh pendahulu kita dan juga guru-guru mereka, kita yang ada disini,” ungkapnya.
Sebagai kepala sekolah, tentunya terus belajar, belajar mendesain kegiatan , belajar mengamati bagaimana kegiatan itu dapat berjalan dengan baik. Proses pembelajaran itu mana kala berjalan baik kalau dibarengi pembelajaran diluar kelas.
Dinkes Nagekeo Luncurkan Integrasi Layanan Primer Agar Kesehatan Semua Warga Terpantau |
![]() |
---|
Tanggul Sungai Bale Ponggo Jebol, 40 ha Sawah di Wewaria Ende NTT Gagal Tanam |
![]() |
---|
Pergeseran Musim Hujan, 706 Ha Sawah di Ende Belum Ditanami Padi |
![]() |
---|
NasDem Sikka Buka Pendaftaran Bacalon Kepala Daerah, Incar Bakal Calon Anak Muda dan Perempuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.