Petani Kopi di Ngada

Kopi Arabika Flores Bajawa Mulai Terancam, Dosen STIPER Sebut Faktor Ilmiah di Baliknya

Produktivitas kopi Arabika Flores Bajawa kian menurun dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini tak hanya disebabkan oleh usia tanaman.

Penulis: Charles Abar | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-PRIBADI
David Januarius Djawapatty, S.Pt.,M.Si., Wakil Ketua 1 STIPER Flores Bajawa. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA – Produktivitas kopi Arabika Flores Bajawa kian menurun dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini tak hanya disebabkan oleh usia tanaman tetapi juga oleh perubahan iklim yang kian ekstrem.

Dosen STIPER Flores Bajawa, David Januarius Djawapatty, S.Pt., M.Si., menjelaskan bahwa kenaikan suhu udara hingga mencapai 30 derajat celsius dan perubahan pola curah hujan telah memengaruhi siklus tumbuh dan panen kopi.

“Suhu yang lebih tinggi mempercepat pematangan buah, sementara curah hujan yang tidak menentu disertai angin kencang membuat bunga dan buah rontok sebelum panen,” ungkap Djawapatty kepada TRIBUNFLORES.COM, Kamis (30/10/2025).

 

 

Baca juga: Frans Lewa Petani Beiposo Ngada NTT Terus Bertahan di Tengah Turunnya Produktivitas Kopi

 

 

 

 

 

 

Ia menilai kondisi iklim saat ini jauh berbeda dengan dua dekade lalu yang lebih stabil dan ideal untuk budidaya kopi di dataran tinggi Bajawa. Selain faktor iklim, umur tanaman yang sudah tua, penggunaan pupuk kimia berlebihan, serta berkurangnya varietas lokal tahan cuaca turut memperparah penurunan hasil.

Sebagai solusi, Djawapatty menyarankan langkah ilmiah dan berkelanjutan, antara lain Peremajaan tanaman tua dan penanaman kembali dengan bibit unggul adaptif. Penerapan pertanian organik seperti penggunaan kompos dari kulit kopi.

Sekolah Lapang Iklim bagi petani agar mampu menyesuaikan jadwal tanam dan panen dengan informasi cuaca dari BMKG.

“Petani perlu dibekali dengan ilmu budidaya modern dan pengelolaan pascapanen yang baik. Teknologi juga bisa membantu memantau kondisi lahan dan produktivitas,” tegasnya.

Ia optimistis, dengan kolaborasi akademisi, pemerintah, dan petani, kopi Arabika Flores Bajawa dapat kembali berdaya saing di pasar nasional maupun ekspor.(Cha).

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved