Kota Kupang

Bawaslu Kota Kupang Ungkap Tensi Pilkada 2024 Meningkat

Ketua Bawaslu Kota Kupang, Yunior Adi Nange mengatakan, para pengawas perlu menerapkan soliditas. Jajaran pengawas Pemilu, soliditas penting untuk.

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/HO-IST
PELANTIKAN - Tampak 51 pengawas kelurahan di Kota Kupang saat mengikuti pelantikan di Kota Kupang, Sabtu 1 Juni 2024 di Hotel Aston Kupang.  

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-Ketua Bawaslu Kota Kupang, Yunior Adi Nange mengatakan, para pengawas perlu menerapkan soliditas.

Jajaran pengawas Pemilu, soliditas penting untuk internal maupun hirarki. Menurut dia itu sangat utama. 

Lalu, pengawas juga harus menjaga integritas. Dia tidak mau pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas akibat ketidaktahuan regulasi.

Adi Nange mengingatkan juga tentang mentalitas. Hal itu sangat berkaitan dengan perilaku yang sangat bersentuhan dengan kode etik. 

Baca juga: PDI Perjuangan Evaluasi Kadernya Yang Kembali Ikut Pilkada 2024

 

 

"Mentalitas itu perlu kita jaga dalam membangun relasi dengan sesama kita. Jangan sampai tutur kata, perilaku kita  akan berdampak pada kode etik. Karena kita juga berkaitan dengan kode etik," kata Adi Nange usai pelantikan 51 pengawas kelurahan di Kota Kupang, Sabtu 1 Juni 2024 di Hotel Aston Kupang. 

Kemudian, ujar dia, pengawas perlu menjaga profesionalitas. Pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan harus dijalankan dengan sebaik mungkin sebagaimana dalam sumpah dan janji saat pelantikan. 

Ia mengatakan, Pilkada dan Pemilu punya dinamika berbeda. Saat ini, para penyelenggara masih cukup tenang dengan  dinamika Pilkada. 

"Masuk bulan Juni, minggu kedua dan ketiga sudah mulai disibukkan dengan data pemilih. Masuk Juli dinamika di masyarakat sudah mulai tinggi karena Agustus (2024) sudah mulai pendaftaran calon," ujarnya. 

 

Baca juga: Alokasi DAU Tahun 2024 Mencapai Rp 14,86 Triliun untuk Seluruh Pemerintah Daerah di NTT

 

Adi Nange berkata, khusus untuk data pemilih, juga akan terjadi dinamika. Apalagi, ketika sudah ada calon yang mengerucut ke beberapa figur. Data pemilih, kemungkinan besar akan menjadi salah satu bagian yang diributkan. 

"Data pemilih ketika diawal itu tidak diribut, tapi ketika nanti sudah ada calon, tim sukses sudah mulai bergerak baru di situ ributkan. Apalagi basisnya dia itu hampir sebagian besar belum masuk daftar pemilih tetap (DPT). Itu paling bahaya. Dinamika kita akan semakin tinggi ke depan, mulai Juli sampai Agustus, setelah itu dinamika akan naik karena kampanye berlangsung," jelasnya.

Untuk itu, sejak masih tahap awal ini, ia meminta pengawas kelurahan mulai melakukan komunikasi lebih intens ke pimpinan di kelurahan agar memulai kerja pencegahan di tingkat kelurahan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved