Berita NTT

Alokasi DAU Tahun 2024 Mencapai Rp 14,86 Triliun untuk Seluruh Pemerintah Daerah di NTT

Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024 mencapai Rp 14,86 triliun untuk seluruh 23 pemerintah daerah di NTT. 

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Catur Ariyanto Widodo. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG- Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024 mencapai Rp 14,86 triliun untuk seluruh 23 pemerintah daerah di NTT. 

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Catur Ariyanto Widodo di Kupang, 1 Juni 2024.

Catur menyebut, total alokasi tahun 2024 meningkat 9,1 persen dibandingkan dengan alokasi tahun sebelumnya. Yang mana, realisasi penyaluran DAU sampai dengan April 2024 telah terlaksana untuk seluruh jenis DAU dengan penyaluran terbesar adalah untuk DAU Block Grant. 

“Total alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) tahun 2024 sebesar Rp 184,82 miliar, yang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya lebih rendah 18,5 persen, dengan total alokasi terbesar adalah untuk jenis DBH pajak penghasilan yakni Rp 108,28 miliar,” sebutnya.

Baca juga: Bermula Rp 100.500 Kini Rp 1,329 Triliun Pencapaian Kopdit Obor Mas di Tahun 2023

 

 

Sampai dengan April 2024, kata Catur, telah dilakukan penyaluran untuk seluruh jenis DBH dengan total penyaluran terbesar adalah untuk DBH pajak pengahasilan yakni Rp 15,41 miliar dan persentase penyaluran terbesar adalah untuk DBH SDA mineral dan batu bara dan DBH SDA panas bumi yakni masing-masing 45 persen. 

Alokasi terbesar DAK fisik untuk tahun 2024, lanjutnya, digunakan untuk bidang jalan yaitu sebesar Rp 810,4 miliar, sedangkan Pemda penerima alokasi DAK Fisik terbesar adalah Pemerintah Provinsi NTT yakni sebesar Rp 510,76 miliar. 

“Sampai dengan akhir April 2024, belum ada realisasi penyaluran, seluruh pemerintah daerah masih dalam proses pengadaan barang/jasa,” ungkapnya.

Menurutnya, keterlambatan penyaluran DAK Fisik tahun 2024, diantaranya disebabkan keterlambatan penerbitan juknis DAK Fisik. Yangmana, total alokasi DAK nonfisik untuk tahun 2024 adalah sebesar Rp 3,81 triliun yang mengalami penurunan 1,6 persen dibandingkan alokasi tahun 2023.

Baca juga: Kepala BPIP RI Ajak Masyarakat Sikka Membumikan Pancasila 

 

“Alokasi terbesar menurut rincian jenis DAK nonfisik adalah untuk penyaluran dana BOS yaitu sebesar Rp 1,53 triliun,” sebutnya.

Sampai dengan April 2024, kata dia, penyaluran DAK nonfisik ketahanan pangan dan pertanian belum ada realisasi penyaluran. Secara keseluruhan realisasi terbesar adalah untuk penyaluran dana BOS yakni Rp 742,28 miliar (48,3 persen). 

Lebih lanjut, dia menjelaskan, kecepatan penyaluran DAK nonfisik sangat bergantung pada kecepatan pemenuhan syarat salur dari masing-masing pemerintah daerah. Untuk alokasi dana desa tahun 2024 sebesar Rp 2,77 triliun, meningkat 0,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


“Peningkatan alokasi ini disebabkan oleh penambahan jumlah desa di NTT pada tahun 2024. Total terdapat 111 desa baru di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Sikka, Ngada dan Timor Tengah Utara,” bebernya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved