Berita NTT
Kelangkaan Biosolar di NTT, Pertamina Patra Niaga Buka Suara
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) buka suara terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis
Ringkasan Berita:
- Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menanggapi isu kelangkaan Biosolar di NTT dan memastikan penyaluran BBM subsidi sesuai kuota pemerintah
- Pulau Timor disuplai dari Fuel Terminal Tenau dan Atapupu, mencakup Kupang, Belu, Malaka, TTS, dan TTU.
- Kekosongan di beberapa SPBU terjadi karena penyesuaian kuota akibat penyaluran melebihi batas.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) buka suara terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar pada sejumlah SPBU di NTT.
Pertamina Patra Niaga juga turut memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di wilayah Jatimbalinus berjalan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, menjelaskan, sebagai badan usaha yang mendapat penugasan pemerintah untuk menjaga ketersediaan energi nasional, Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyalurkan BBM subsidi sesuai dengan kuota serta titik layanan penyalur yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Baca juga: Jelang Nataru, DPRD NTT Kritik Kelangkaan BBM dan Pertanyakan Kinerja Pertamina
Menanggapi informasi yang beredar pada Senin (17/11/2025) terkait kesulitan masyarakat dalam memperoleh BBM jenis Biosolar di sejumlah lembaga penyalur di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Ahad Rahedi memberikan penjelasan.
Ia menerangkan bahwa Pulau Timor disuplai melalui dua Fuel Terminal, yakni Fuel Terminal Tenau dan Fuel Terminal Atapupu, dengan cakupan wilayah distribusi meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
“Secara umum, ketersediaan BBM jenis Biosolar di SPBU wilayah Pulau Timor berada dalam kondisi aman dan mencukupi," katanya, Senin (17/11/2025).
Apabila terdapat lembaga penyalur yang mengalami kekosongan, kata dia, hal tersebut disebabkan oleh penyesuaian kuota karena lembaga tersebut telah menyalurkan BBM melebihi batas yang telah ditetapkan.
"Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan BBM subsidi tetap tersedia dan dapat dinikmati masyarakat hingga akhir Desember 2025,” kata Ahad.
Ahad mengatakan, penyaluran BBM ke setiap SPBU dilakukan berdasarkan kuota resmi yang ditetapkan pemerintah. Saat ini Pertamina Patra Niaga tengah berkoordinasi dengan Pemerintah dan BPH Migas terkait penambahan kuota Biosolar.
Hingga Oktober 2025, realisasi penyaluran BBM subsidi Biosolar di Pulau Timor tercatat mencapai 45 ribu KL atau sekitar 83 persen dari total kuota tahun 2025.
Menurut dia, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa stok BBM subsidi di wilayah Pulau Timor, khususnya Biosolar, berada pada tingkat yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami juga memperketat pengawasan agar penyaluran BBM lebih tepat sasaran kepada konsumen yang berhak serta meminimalkan potensi penyelewengan oleh pihak yang tidak berwenang. Dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap proses distribusi dapat berjalan lancar dan kondisi di lapangan segera kembali normal,” ujarnya.
| Jelang Nataru, DPRD NTT Kritik Kelangkaan BBM dan Pertanyakan Kinerja Pertamina |
|
|---|
| Pembelajaran Silang NTT–NTB Dorong Transisi Energi Berkeadilan |
|
|---|
| Konsumsi Listrik di Manggarai Barat Mencapai 4,93 Persen, Lebih Tinggi Dari Rata-rata Provinsi NTT |
|
|---|
| Ahli Ungkap Kekerasan Berulang Bisa Naik Jadi Pembunuhan Berencana dalam Kasus Prada Lucky |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Suasana-Antrian-SPBU-El-tari-kupang-pada-senin-17-November-2025.jpg)