Longsor di Ende

4 Jenazah Korban Longsor di Ende Dimakamkan Satu Liang Lahat

Satu keluarga di ende merupakan korban longsor. 4 jenazah itu kemudian dikuburkan dalam satu liang lahat. Sebelum dikuburkan diawali misa arwah.

|
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
PEMAKAMAN - Upacara pemakaman empat jenazah korban longsor di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara, Jumat, 7 Juni 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Upacara pemakaman empat jenazah korban longsor di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara, Jumat, 7 Juni 2024 pagi diwarnai hujan rintik.

Keempat jenazah dimakamkan di Pekuburan Katolik Mautapaga, Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Sabtu, 8 Juni 2024 dalam satu liang lahat namun dibagi menjadi dua kamar.

Kamar pertama disemayamkan Hendirika Oka bersama anaknya Echa yang masih berusia 1,5 tahun sedangkan kamar kedua disemayamkan Bernadus Bata bersama anaknya yang berusia 7 tahun yang bernama Maria Avika Wonga.

Baca juga: Longsor di Ende, Bunyi HP Korban Beri Petunjuk Satu Keluarga Meninggal dalam Kelambu

 

Upacara pemakaman diawali dengan misa requimen di rumah duka di Woloweku, Kelurahan Rewarangga Selatan Kecamatan Ende Timur, Sabtu, 8 Juni 2024 pagi yang diikuti keluarga dan warga, aparat TNI/Polri, Tagana dan BPBD Kabupaten Ende.

Usai misa requimen, empat jenazah korban longsor di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur itu diarak menuju Pekuburan Katolik Mautapaga dengan menggunakan tiga mobil ambulans dan diikuti puluhan kendaraan roda dua dan roda empat.

Setibanya di lokasi Pekuburan Katolik Mautapaga, isak tangis keluarga dan warga yang mengikuti upacara penguburan empat jenazah pecah saat keempat peti jenazah diturunkan dari mobil ambulans.

Keempat peti jenazah kemudian dijejer dalam satu tenda untuk selanjutnya dimakamkan.

Bunyi HP Korban

Sebelumnya, longsor di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, menelan empat warga. Bunyi Handphone korban memberi petunjuk warga dapat menemukan keluarga Bernadus Bata yang meninggal dunia pasca longsor di wilayah itu, Jumat (7/6) pukul 06.00 Wita.

Bernadus sekeluarga tinggal di sebuah rumah berukuran 3 x 4 meter yang terbuat dari gedek (belahan bambu) dan beratap seng. Sesaat sebelum kejadian, Bernadus Bata (55) dan istrinya, Henderika Oka (40) serta dua anak mereka Vika (7) dan Echa (1,5) sudah tidur. Karena itu mereka tidak tahu bahwa akan terjadi longsor yang merenggut nyawa mereka.

Saksi mata, Florentina Kedho (46). Agusti Jerianto Ratu (18), Geradus Gedo Gaja (50) dan Yohanes Mari mengaku subuh itu mereka mendengar suara gemuruh tanah longsor.

Yohanes mengatakan, saat kejadian dia sempat berteriak memanggil Bernadus agar segera keluar dari rumah. Karena rumah Bernadus berada di bukit yang terjal. Namun teriakan Yohanes tidak didengar karena Bernadus sekeluarga mungkin masih tidur.

Baca juga: Polisi Beberkan Kronologi Pria di Mauponggo Ditemukan Tewas saat Pergi Iris Moke

"Saat longsor sempat saya juga berteriak, istri saya juga sempat berteriak tapi mereka tidak dengar. Longsor dari atas datang, saya pikir orang tidak ada, tapi ternyata ada orang di dalam. Karena kami teriak-teriak, tidak ada yang keluar," ungkap Yohanes.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved