PMI Ilegal Asal NTT

6 Bulan Terakhir 51 TKI Ilegal Asal NTT Meninggal di Luar Negeri, Ada yang Diduga Dibunuh

"Pekerja migran yang prosedural asal Kabupaten Kupang ini menerima asuransi sebesar Rp 500 juta dari perusahaannya," ungkap Suratmi.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
TERIMA JENAZAH - Kerabat dan keluarga saat menerima jenazah TKI Asal NTT di Bandara El tari Kupang, Juni 2024. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sebanyak 51 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di luar negeri dalam rentang waktu enam bulan terakhir.

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT Suratmi Hamida, mengatakan, 51 pekerja migran itu tercatat meninggal sejak bulan Januari hingga Juni 2024.

"Dari 51 pekerja migran yang meninggal, hanya satu yang bekerja dengan dokumen yang lengkap atau prosedural. Yang lainnya non prosedural," kata Suratmi dikutip TRIBUNFLORES.COM dari Kompas.Com Rabu 19 Juni 2024.

Suratmi menjelaskan, dari 51 pekerja migran itu, 50 orang bekerja di Malaysia dan semuanya non prosedural alias ilegal.

Baca juga: BP3MI Kembali Terima Dua Jenazah PMI Ilegal Asal NTT yang Meninggal di Malaysia

 

Sedangkan satu orang lagi bekerja sebagai pelaut di Taiwan. Dia bekerja melalui jalur resmi atau prosedural.

"Pekerja migran yang prosedural asal Kabupaten Kupang ini menerima asuransi sebesar Rp 500 juta dari perusahaannya," ungkap Suratmi.

Dia memerinci, pekerja migran yang meninggal paling banyak berasal dari Kabupaten Malaka, yakni 11 orang.

Disusul Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sumba Barat serta Belu masing-masing enam orang.

Selanjutnya Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Nagekeo dan Sumba Barat, masing-masing tiga orang. Kota Kupang dan Kabupaten Ende, masing-masing dua orang.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Balita Ditemukan tak Bernyawa di Wae Locak Manggarai

"Kabupaten Timor Tengah Utara, Manggarai dan Sumba Timur, masing-masing satu orang," kata Suratmi.

Para pekerja migran itu meninggal karena sakit, kecelakaan kerja dan diduga dibunuh.

Dua jenazah terakhir, yakni Paulus Mau (40) asal Kabupaten Belu dan Agustinus Mali asal Kabupaten Sumba Barat, baru dipulangkan dari Malaysia dan tiba di NTT pada Senin (17/6/2024) siang.

"Kami akan update terus perkembangan tentang pekerja migran Indonesia asal NTT," kata dia.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved