Dosen FKIP Universitas Nusa Nipa Pemenang Hibah PKM Workshop Pembelajaran di SDK Kloangrotat

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Tim dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Nipa, pemenang hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2024 melakukan kegiatan pengabdian di SDK 025 Kloangrotat.

Kegiatan PkM yang dikemas dalam bentuk workshop ini berjudul “pendampingan guru-guru SDK 025 Kloangrotat dalam mengembangkan bahan ajar berbasis kearifan lokal sako seng melalui model project based learning”.

Tim dosen yang beranggotakan 3 dosen dan dibantu oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Nusa Nipa, melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian sejak Kamis, 04 Juli 2024 hingga 13 Juli 2024.

Adapun rangkaian kegiatan pengabdian ini dikemas dalam beberapa kegiatan, di antaranya kegiatan sosialisasi penyusunan bahan ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Sikka (04 Juli 2024), pendampingan penyusunan bahan ajar (5 Juli 2024), dan penggunaan media dan model pembelajaran Project Based Learning sebagai salah satu alternatif penerapan modul kearifan lokal di SDK 025 Kloangrotat (6 Juli 2024).

Baca juga: Universitas Nusa Nipa Gelar Pembekalan KKN Tahun 2024 Untuk 1046 Mahasiswa 

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan evaluasi kegiatan pendampingan untuk mengukur tingkat pemahaman guru dalam menyusun dan membuat bahan ajar kreatif berbasis IT dan berkolaborasi dengan nilai-nilai kearifan lokal sebagai materi ajar (10-13 Juli 2024).

Adapun sasaran kegiatan pendampingan ini adalah semua guru SDK 025 Kloangrotat yang berjumlah 8 orang guru.

Ketua Tim PkM, Marianus Yufrinalis, S.Fil., M.A, dalam rilisnya kepada media ini menjelaskan tentang latar belakang dan manfaat pelaksanaan kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat penting mengingat banyak fenomena yang terjadi, guru yang merasa ogah untuk berkreasi dalam mengajar sehingga kegiatan pembelajaran secara konvensional sangat membosankan. Adanya kegiatan pendampingan bagi guru-guru tersebut akan sangat membantu mereka dalam membuat bahan ajar yang bagus dan menarik, serta berangkat dari konteks budaya lokal dan kearifan yang tumbuh-berkembang di dalam masyarakat Sikka,"ujar Marianus.

Sementara itu, Kepala SDK 025 Kloangrotat, Bernadeta Bura, S.Pd, kepada media ini mengaku senang karena mendapatkan kesempatan berharga bagi guru-gurunya untuk mengenal dan mengimplementasikan berbagai metode dan model pembelajaran sebagaimana diarahkan oleh Tim Dosen dari Universitas Nusa Nipa.

Baca juga: Mahasiswi Universitas Nusa Nipa, Felisitas Melina Surat Bangga Dapat Beasiswa Bank Indonesia

“Sebagai kepala sekolah saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Tim Pengabdian dari Universitas Nusa Nipa yang telah membagi pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun media dan bahan ajar, terutama bahan ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Sikka. Sekolah ini berada dalam zona 3T dengan berbagai persoalan kualitas pembelajaran yang kurang muthakir, ditambah akses informasi, komunikasi dan transportasi yang masih menjadi kendala, kami para guru menjadi terbatas ruang gerak dan daya kreatif kami dalam mengelola kelas dan membimbing anak-anak. Hadirnya Tim Dosen yang memberikan pendampingan, sekiranya menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkreasi dan saling berkolaborasi menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas.”, imbuh Bernadeta.

Sementara itu peserta kegiatan workshop, Maria Florida Oda, S.Ag mengaku senang selama mengikuti kegiatan sosialisasi dan pendampingan ini.

“Kami turut merasa terbantu dengan kehadiran tim dosen dari FKIP Unipa, karena mendesain dan menghasilkan suatu bahan ajar yang bermutu dan menarik, ternyata tidak sesulit yang kami kira. Intinya, kami harus familiar dengan berbagai aplikasi yang tersedia di internet dan memakainya untuk membuat bahan ajar yang menarik,"ujarnya.

Data yang diterima TRIBUNFLORES.COM, kegiatan PkM ini beranggotakan 3 dosen dan 2 mahasiswa.

Adapun kegiatan ini terjadi selama beberapa hari di aula SDK 025 Kloangrotat yang terletak kurang lebih 15 kilometer ke arah Timur dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.