SMAK Syuradikara Ende
SMAK Syuradikara Ende, Sekolah Multikultur di NTT Tetap Eksis Siapkan SDM Berkualitas
Ketika memasuki pintu gerbang SMAK Syuradikara Ende, Anda pasti langsung terkagum-kagum dengan sekolah yang satu ini.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
"Kami berterima kasih kepada orang tua siswa yang mempercayakan lembaga ini mendidik dan mendampingi anak-anak," ucap Kepala SMAK Syuradikara Ende, Bruder Kris Riberu, Jumat, 12 Juli 2024.
Ucapan ini membuktikan bahwa selama 71 tahun berdiri, SMAK Syuradikara Ende masih tetap dipercaya masyarakat NTT sebagai sebuah lembaga pendidikan yang tetap mengusung simbol prestasi akademik sesuai misi awal.
Kepercayaan para orang tua kepada SMAK Syuradikara Ende tentu menjadi sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi pihak sekolah. Namun SMAK Syuradikara Ende, kata Bruder Kris menerapkan beberapa strategi dalam pendampingan.
"Pertama untuk semester ini kami mempersiapkan dengan pelatihan penulisan karya ilmiah dan publikasi jurnal bagi bapa ibu guru dan kami tahun juga kami mulai dengan literasi lewat matrikulasi khusus kepada penguatan numerasi tentu ini melalui pemetaan yang kana terjadi pada kegiatan MPLS minggu depan ini, sehingga anak-anak yang materi dasarnya belum sampai kita akan lewati dengan matrikulasi baik literasi maupun numerasi," jelas Bruder Kris.
Baca juga: Bacaan-bacaan Liturgi Senin 15 Juli 2024, Pesta Wajib St. Bonaventura Uskup dan Pujangga Gereja
Jumlah peserta didik baru tahun 2024 di SMAK Syuradikara Ende jika bandingkan dengan tahun 2023 mengalami peningkatan yakni pada tahun 2023 hanya menerima 300 lebih dari kuota 425 yang disiapkan sesuai dengan jumlah kelas atau rombongan belajar. Melihat animo masyarakat NTT yang begitu tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMAK Syuradikara Ende menjadikan tantangan tersendiri bagi pihak sekolah untuk mengelola manajamen pendidikan yang lebih baik, ramah pendidikan anak, pengembangan bakat dan talenta siswa, pengembangan penelitian dan pengembangan spiritualitas.
415 peserta didik baru yang mendaftar di SMAK Syuradikara Ende pada tahun 2024 ini ternyata berasal dari hampir semua wilayah di NTT bahkan ada berasal dari Kalimantan dan Timika. Jumlah semua peserta didik tahun 2024 di SMAK Syuradikara Ende sendiri mencapai 1200 lebih, 36 rombongan belajar dan 60 guru.
"Yang paling banyak tahun ini itu orang dari luar semua, yang paling jauh itu dari Kalimantan dan Timika, ada juga yang dari Timor, Atambua, Soe, Sabu Rote paling banyak, Sumba, Manggarai, Bajawa, Mbay, Flotim, Lembata, hampir semua kabupaten ada disini, kami merefleksikan bahwa tentu ini menjadi satu berkat dan mengajak kami untuk berbenah dan berbuat lebih baik lagi kedepan dalam hal membangun manajemen sekolah karena kepercayaan orang tua yang begitu tinggi terhadap lembaga ini," ucap Bruder Kris.
Menurut Bruder asal Flores Timur ini, SMAK Syuradikara bagaikan sebuah terminal yang mempertemukan semua orang dari berbagai latar belakang budaya dan karakter dan ini menjadi peluang bagi SMAK Syuradikara Ende untuk mengakomodir semua kekayaan budaya, potensi dan karakter anak didik.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Juli 2024, Yesus Kristus Raja Damai
"Satu hal yang menjadi konsen kami disini adalah spiritualitas Arnoldus Janssen yang menjadi warna yang menyatukan mereka," tandas dia.
Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa dan Rektor Sampaikan Profisiat Kepada Dosen Peneliti |
![]() |
---|
Sosok Ansy Lema di Mata Alex Longginus : NTT Butuh Orang Energik Seperti Ansy Lema |
![]() |
---|
Kecelakaan Bis Manggarai Indah di Km 11, Ende, 1 Orang Bayi dan 4 Anak Selamat |
![]() |
---|
Nama Kapal Ferry di NTT Yang Beroperasi Minggu 14 Juli 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.