SMAK Syuradikara Ende

SMAK Syuradikara Ende, Sekolah Multikultur di NTT Tetap Eksis Siapkan SDM Berkualitas

Ketika memasuki pintu gerbang SMAK Syuradikara Ende, Anda pasti langsung terkagum-kagum dengan sekolah yang satu ini.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
SYURADIKARA - Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Syuradikara Ende di Jalan Wirajaya, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Selain perbedaan budaya, di SMAK Syuradikara Ende juga ternyata ada perbedaan agama. Biasanya, kata Bruder Kris dalam satu angkatan terdapat peserta didik yang beragama Islam dan jumlahnya mencapai 15 orang, dari Budha dan Hindu juga ada tetapi jumlahnya sedikit.

SMAK Syuradikara Ende juga mengakomodir kegiatan-kegiatan keagamaan dari peserta didik yang beragama Islam, Hindu dan Budha.

"Misalkan untuk siswa yang Islam itu kita ada kegiatan Tausyiah dengan mendatangkan Ustad atau ke Masjid, kegiatan buka puasa bersama dan kita kunjungan ke pesantren dan juga kita akomodir perayaaan hari-hari besar itu lalu disitu ada kultur pembentukan nilai dan juga menghargai keberagaman, kekhasan Syuradikara itu disitu sehingga ini satu kekayaan untuk lembaga dan untuk anak-anak," ucap Bruder Kris.

Selain itu siswa SMAK Syuradikara Ende yang kerap berkolaborasi dengan pesantren yang ada di Kabupaten Ende.

Poin penting dari keberagaman untuk anak-anak didik lulusan SMAK Syuradikara adalah memiliki kekayaan jejaring, relasi dan koneksi.

Selain itu, dengan modal guru penggerak terbanyak, SMAK Syuradikara Ende akan menerapkan beberapa metode pembelajaran guna mengembangkan potensi peserta didik baik intelektual maupun skill atau keterampilan yang lain dan yang paling utama adalah penguatan spiritualitas Santo Arnoldus Janssen.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved