Berita Manggarai Barat

Kepala BNN Marthinus Hukom Wanti-wanti Pengedar Narkoba Tidak Masuk ke Labuan Bajo

Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom memberi atensi khusus dengan adanya penerbangan internasional ke Labuan Bajo,

Penulis: Berto Kalu | Editor: Cristin Adal
TRIBUN-FLORES. COM/BERTO KALU
LABUAN BAJO- Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom menyampaikan keterangan kepada wartawan di Labuan Bajo. Selasa, 20 Agustus 2024. 

Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom memberi atensi khusus dengan adanya penerbangan internasional ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, September mendatang.

Marthinus mengatakan, dengan adanya penerbangan langsung dari luar negeri ke Labuan Bajo ada konsekuensi yang harus diantisipasi mengingat kawasan Asia Tenggara menjadi produsen terbesar narkoba di dunia.

"Pesan saya para pelaku-pelaku, pengedar gelap narkoba ini jangan coba-coba masuk kita siap menghadapi mereka dengan segala konsekuensi," tegas Marthinus di Labuan Bajo, Selasa 20 Agustus 2024.

Pintu masuk peredaran narkotika tidak hanya melalui jalur laut. Kurir juga memanfaatkan jalur udara untuk membawa narkotika dari luar guna didistribusikan. 

 

Baca juga: BNN Rencana Bangun BNNK di Labuan Bajo, Pemkab Manggarai Barat Siapkan Lahan

 

 

Karena itu menurut Marthinus pengawasan ketat di semua lini diperlukan untuk mencegah peredaran.

"Pengalaman kami mengungkap narkoba mereka masuk melalui pintu laut perbatasan maupun pintu udara penerbangan, maka tidak menutup kemungkinan barang itu bisa masuk ke sini," jelasnya.

Lebih lanjut Marthinus mengungkapkan, hasil riset pengguna narkoba di Indonesia mencapai 3,3 juta jiwa atau 1,73 dari populasi penduduk, rata-rata pengguna berusia 15-30 tahun, termasuk usia produktif. 

"Bagi saya 3,3 juta itu adalah potensi pasar gelap bagi bisnis haram itu. Maka harus menekan hal ini supaya tidak berkembang," ujarnya.

 

Baca juga: Uang Belasan Juta, Kopi, Padi dan Rumah Herman di Lendo Manggarai Timur Hangus Terbakar

 

Alasan penyalahgunaan narkotika antara lain ajakan atau bujukan teman, ingin mencoba, bersenang-senang, ketersediaan (mudah diberikan), dan banyak penyalahgunaan narkoba di lingkungan tempat tinggal. 

Untuk itu, diperlukan kolaborasi dan kerja sama semua pihak untuk mencegah serta menekan permintaan narkotika, terutama di kawasan-kawasan rawan narkotika.

"Kita menekan dengan cara membangun ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan basis moral. Maka kita kuat keluarganya. Kita juga bekerja sama dengan pendidikan dan pemda, kecamatan hingga RT/RW. Dengan memberi kesadaran narkoba merusak peradapan bangsa," imbuhnya.

 

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved