Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia Teguhkan Relasi Diplomatik dan Perkembangan Gereja Katolik
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk meneguhkan perkembangan iman Gereja Katolik di Indonesia maupun meneguhkan relasi diplomatik.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA- Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignasius Suharyo menekankan kehadiran fisik Paus Fransiskus di Indonesia pada 3-6 September 2024 sangat penting. Baik untuk meneguhkan perkembangan iman Gereja Katolik di Indonesia maupun meneguhkan relasi diplomatik Vatikan-Indonesia.
Kardinal Suharyo mengungkapkan kunjungan Kerasulan tersebut dirindukan umat Katolik di Indonesia. Ia mengumpamakan kehadiran Paus Fransiskus bagi umatnya di Indonesia seperti anak mengharapkan kehadiran seorang bapak.
"Kenapa kehadiran fisik penting untuk Indonesia? jawabanya sederhana sekali seperti anak mengharapakan kehadiran seorang bapak demikian juga umat Katolik di Indonesia mengharapakan kehadiran pimpianannya,"kata Kardinal Suharyo dalam konferensi pers di Kantor Konferensi Waligerja Indonesia (KWI) dan disiarkan langsung, Rabu, 28 Agustus 2024.
Kardinal ketiga dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia ini, menjelaskan konteks yang lebih luas terkait kunjungan Paus Fransikus di Indonesia, negara pertama yang dikunjunginya dalam perjalanan Apostolik atau Kerasulan ke-45 selama masa kepausannya.
Baca juga: Perjalanan Kerasulan Paus Fransiskus September Mendatang, Terpanjang dalam Masa Kepausannaya
Kunjungan tersebut tak hanya memberi makna perjumpaan bagi umatnya di Indonesia tetapi meneguhkan kembali hubungan bersejarah antara Indonesia dan Vatikan yang terjalin dalam waktu yang lama.
"Indonesia mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Vatikan sejak lama. Tahun 1947, sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia dan sekarang hubungannya menjadi Kedutaan Besar,"ungkap Kardinal Suharyo.
"Kalau pernah mengingat film Soegija yang diputar pada tahun 2012, itu melihat Albertus Soegijapranato sedang menulis di dalam film itu. Yang ia tulis adalah permintaan kepada pimpinan Gereja Katolik di Vatikan agar secepatnya mengakui kemerdekaan Indonesia,"kata Kardinal Suharyo.
Ia juga mengingatkan sejarah kemerdekaan Indonesia dan pengakuan Vatikan untuk Indonesia sebagai negara yang merdeka pada tanggal 6 Juli 1947.
Baca juga: Ketum PBNU Harap Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Memperkuat Semangat Kemanusiaan
"Dan kalau kita membaca sejarah, Vatikan itu salah satu dari beberapa negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia, kalau tidak salah yang keempat,"ujar Kardinal Suharyo.
Kardinal juga menyebut kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi kunjungan Paus yang ketiga. Paus pertama yang kunjungi Indonesia adalah Sri Paus Paulus VI pada 3-4 Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.
"Jadi dari segi itu, kedatangan Paus ke Indonesia rupa-rupanya bukan yang pertama,"ucapnya.
Kardinal Suharyo
Anak Harapkan Kehadiran Seorang Bapak
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia
kunjungan Paus ke Indonesia
TribunEvergreen
TribunFlores.com
Ketum PBNU Harap Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Memperkuat Semangat Kemanusiaan |
![]() |
---|
Dubes RI untuk Vatikan Optimis Persiapan Perjalanan Paus Fransiskus ke Indonesia Berjalan Lancar |
![]() |
---|
Harapan Para Uskup Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia |
![]() |
---|
7 Fakta Menarik Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.