Taman Nasional Mutis Timau
Taman Nasional Mutis Timau di NTT Habitat 88 Sepesies Burung dan Didominasi Hutan Ampupu
Taman Nasional Mutis Timau memiliki nilai keanekaragaman hayati yang unik yakni keberadaan hutan yang didominasi Eucalyptus urophylla (ampupu).
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG- Taman Nasional Mutis Timau merupakan kawasan yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang unik yakni keberadaan hutan pegunungan yang didominasi oleh Eucalyptus urophylla (Ampupu).
Taman Nasional Mutis sebelumnya adalah cagar alam. Taman Nasional Mutis Timau menjadi taman nasional keempat dan ke-56 taman nasional yang ada di Indonesia.
Kawasan hutan Cagar Alam Gunung Mutis memiliki tipe vegetasi yang merupakan perwakilan hutan homogen dataran tinggi yang didominasi oleh jenis ampupu (Eucalyptus urophylla)yang tumbuh secara alami dalam luasan yang cukup besar.
Selain itu, Taman Nasional Mutis Timau juga merupakan habitat bagi 88 spesies burung yang 8 diantaranya merupakan burung dilindungi, 8 spesies mamalia diantaranya adalah Rusa Timor yang termasuk spesies dilindungi, juga terdapat 13 spesies herpetofauna dengan 2 diantaranya merupakan jenis dilindungi.
Baca juga: Cagar Alam Mutis Timau Berubah Status, NTT Kini Miliki 5 Taman Nasional
Di dalam kawasan taman nasional juga mencakupi 3 Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni DAS Noelmina, DAS Noel Benanain, dan DAS Noel Fail. DAS dimaksud merupakan sumber PDAM untuk masyarakat di Kabupaten Timur Tengah Selatan dan Kabupaten Timur Tengah Utara.
Keberadaan Taman Nasional Mutis Timau akan menjadi kawasan yang menjaga dan memastikan keberadaan Ampupu di alam tetap terjaga serta lestari dan pada akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber plasma nutfah bagi kesejahteraan masyarakat.
Kawasan ini dengan ketinggin sekitar 2.500 meter dari permukaan laut merupakan daerah resapan air bagi pulau Timor.
Sesuai dengan kondisi ekosistem, jenis flora yang terdapat di Taman Nasional Gunung Mutis didominasi oleh jenis Ampupu/Hue (Eucalyptus alba), disamping itu flora lain yang terdapat di Cagar Alam Gunung Mutis seperti : Bijama (Elacocarpus petiolata), Haubesi (Olea paniculata), Kakau/Cemara Gunung (Casuarina equisetifolia), Manuk Moto (Decaspermum fruticosuni), Oben (Eugenia littorale), Salalu (Podocarpus rumphii), Natwon (Decaspermum glaucescens), Natbona (Pittospermum timorensis), Kunbone (Asophylla glaucescens), Tune (Podocarpus imbricata), Natom (Daphniphylum glaucesceus), Kunkai-kote (Veecinium ef. varingifolium), Tastasi (Vitex negundo), Manmana (Croton caudatus), Mismoto (Maesa latifolia), Kismoto(Toddalia asiatica), Pipsau (Harissonia perforata), Matoi (Omalanthus popuhlneu) dan aneka jenis paku-pakuan serta rumput-rumputan.
Potensi fauna secara umum merupakan fauna daratan seperti Mamalia, Reptilia, dan Aves, beberapa jenis fauna tersebut antara lain : Rusa Timor (Cervus timorensis), Kuskus (Phalanges orientalis), babi hutan (sus vitatus), Biawak Timor (Varanus salvator), Ular Sanca Timor (Phyton timorensis), Ayam Hutan (Gallus galus),Punai timor (Treron psittacea),Betet Timor (ApromictusJonguilaccus), Pergam Timor (Ducula cineracea), dan Perkici Dada Kuning (Trichogioses haematodus').
Baca juga: Taman Nasional Mutis Timau di NTT Jadi Taman Nasional ke-56 di Indonesia
Pada umumnya keadaan topografi kelompok Hutan Mutis adalah berat dengan relief berbukit sampai bergunung, keadaan lereng miring sampai curam bergelombang sampai bergunung dan sebagian besar wilayahnya mempunyai kemiringan 60 persen ke atas. Puncak tertinggi adalah Gunung Mutis dengan ketinggian 2.427 m dpl.
Secara geologis CA Mutis Timau pada umumnya memiliki formasi geologi yang hampir sama dengan wilayah lainnya di Pulau Timor, sebagian tersusun dari deret Sonebait dan sebagian kecil dari deret Kekneno. Sekis hablur, batuan basah menengah, batuan basah, batuan endapan meogen dan paleogen. Jenis tanah yang terdapat di wilayah CA Mutis Timau terdiri atas tanah-tanah kompleks dengan bentuk pegunungan kompleks dan jenis tanah mediterium dengan bentuk pegunungan lipatan.
Gunung Mutis dan sekitarnya ermerupakan daerah terbasah di Pulau Timor, yang memiliki curah hujan tahunan cukup tinggi yakni rata-rata 2000 – 3000 mm jika dibandingkan di wilayah lainnya di Pulau Timor hanya berkisar 800 – 1000 mm/tahun.
Lamanya bulan basah 7 bulan dengan frekuensi hujan terjadi pada bulan November sampai Juli dengan suhu berkisar 140C – 290C, dan pada kondisi ekstrim dapat turun sampai 90C. Angin kencang berkecapatan tinggi terjadi pada bulan Novenber sampai Maret.
Keadaan hujan yang turun hampir setiap bulan sepanjang tahun, memungkinkan kawasan CA Mutis Timau menjadi sumber air utama bagi 3 daerah aliran sungai (DAS) besar di Pulau Timor, yaitu Noelmina dan Noel Benanain di bagian selatan dan Noen Fail di bagian utara.
Drainase aliran sungainya berpola dendritis (Noel Mina dan Noel Benain) sebagai akibat kompleksitas permukaan di bagian selatan dan pola paralel (Noel Fail) akibat kelerengan yang relatif seragam di bagian utara.
SumberBBKSDANTT
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.