Jelang Pilkada Sikka 2024, Rektor IFTK Ledalero Imbau 'Tidak Boleh Memilih Kucing dalam Karung'

"Karena Pilkada kita jalankan setiap 5 tahun tapi kualitas hidup masyarakat tetap begitu saja. Kemiskinan tetap, masalah human trafficking juga tetap ada dan kesan saya, para politisi termasuk para Paslon yang ada sekarang tidak punya keberpihakan terhadap para korban, " imbuhnya. 

Sementara itu Mahasiswa IFTK Ledalero, Paul Ama Tukan, berharap Pilkada Sikka 2024 ini dapat menjadi Pesta Demokrasi yang adil dan damai. 

"Dimana semua Paslon bisa merumuskan visi misinya secara baik terutama program-programnya yang tepat sasar untuk menjawabi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sikka, " katanya. 

Baca juga: 49 Diakon SVD Ditahbiskan Jadi Imam, Rektor IFTK Ledalero Harap Jadi Misionaris SVD yang Baik

Dan yang paling utama adalah menjaga perdamaian selama Pilkada berlangsung. 

"Artinya tidak meniupkan isu-isu sektarian atau isu-isu yang berbau identitas yang memojokkan salah satu pihak tertentu, " terangnya. 

Sebagai mahasiswa sekaligus aktivis, Paul menyoroti satu isu yang patut diperhatikan oleh Paslon Terpilih di Pilkada Sikka 2024.

Isu itu yakni Human Trafficking. Menurut Paul ini menjadi sebuah Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Paslon terpilih. 

Masalah Human Trafficking sudah berlangsung sejak lama dan hingga kini belum terselesaikan. Sehingga, ia mengharapkan Paslon terpilih dapat memperhatikan dan menyelesaikan masalah ini.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News