Kasus Pembunuhan di Flores Timur

Ratapan Istri dan Anak Korban Pembunuhan ODGJ di Flores Timur NTT

Katarina bersama tiga anaknya, Yoris, Olivia, dan Rusno tak kuasa menahan tangis di atas kamar tidur, tempat Hilarius disemayamkan.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-WARGA
Suasana penguburan di rumah korban pembunuhan ODGJ di Adabang, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Senin, 30 September 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Katarina Peni Kilok dan tiga anaknya sedang dirundung duka atas tewasnya, Hilarius Thalar. Hilarius dianiaya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Tanah Meang, Desa Adabang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Minggu, 29 September 2024.

Katarina bersama tiga anaknya, Yoris, Olivia, dan Rusno tak kuasa menahan tangis di atas kamar tidur, tempat Hilarius disemayamkan.

Hilarius sudah dikuburkan di halaman rumah keluarganya, Senin, 30 September 2024 siang.

Sedang rumahnya yang hanya terpaut 30-an meter itu tampak sepi. Rumah berbahan dasar bambu cincang itu telah dipasang garis polisi karena menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.

 

Baca juga: Pria ODGJ di Flores Timur Pakai Sajam Serang Warga, 1 Korban Tewas, Pelaku Juga Tewas

 

 

Hilarius adalah sosok penafkah yang bekerja keras sebagai petani. Pria 49 tahun yang lahir pada 17 Juli 1979 ini tewas dianiaya dengan senjata tajam oleh pelaku berinisial LLT yang mengalami gangguan jiwa.

Suasana duka begitu terasa dan menyayat hati semua keluarga besar, termasuk warga setempat yang ikut mengantar jenazah ke liang lahat.

"Dimakamkan siang tadi. Bukan di rumahnya tapi di bapak bungsunya, dekat dengan rumah korban, ada di seberang jalan sana," ujar salah satu keluarga yang tak menyebutkan nama.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga, termasuk keponakan korban yang merupakan salah satu saksi, menyebutkan LLT membawa parang menyerang Hilarius secara membabi buta.

"Tidak omong apa-apa, masuk langsung ayun parang. Ayun pertama kena di tangan karena (Hilarius) sempat tangkis, lalu hantam lagi," kata Paulus Sogen, keponakan korban.

Saat menganiaya korban secara brutal, ayah kandung pelaku berinisial YB masuk ke dalam rumah untuk menghentikan aksi keji tersebut.

YB membawa batu dan melempari LLT hingga parang yang digenggam LLT terlepas. Batu itu juga disebut-sebut mengenai kepalanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved