50 Tahun Yaspem di Maumere
50 Tahun Yaspem Maumere, Paolus Nong Susar: Ini Lembaga yang Luar Biasa dan Mandiri
Mantan Wakil Bupati Sikka ini mengatakan Lembaga Yaspem merupakan satu-satunya Lembaga yang masih bertahan hingga saat ini semenjak
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tokoh Masyarakat, Paolus Nong Susar mengungkapkan Lembaga Yayasan Sosial Pengembangan Masyarakat (Yaspem) merupakan sebuah Lembaga yang luar biasa dan mandiri.
Hal ini dia sampaikan saat menghadiri program Talk Show "Flores Bicara" bertema Quo Vadis Yaspem. Talk Show ini digelar di Kantor TRIBUNFLORES.COM pada 7 Oktober 2024 memperingati HUT Yaspem ke-50 yang jatuh pada 2 Maret 2024 lalu.
Mantan Wakil Bupati Sikka ini mengatakan Lembaga Yaspem merupakan satu-satunya Lembaga yang masih bertahan hingga saat ini semenjak didirikan. Bukan hanya itu, ia melihat Lembaga Yaspem terus eksis dan berbenah.
"Suatu Lembaga yang luar biasa, sebagai Lembaga pertama kalau saya tidak salah di Maumere," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Pembicara Hadiri Talk Show, Bicara Tentang Lembaga Yaspem di Maumere
Dirinya menceritakan saat Yaspem didirikan ia masih berusia 10 tahun.
Namun saat itu menurutnya Yaspem sudah dikenal luas banyak orang.
"50 tahun lalu usia saya masih 10 tahun, Waktu itu saya merengek ke mama saya untuk belikan mainan. Mama saya bilang Kita bukan seperti Pater Bollen (Pemrakarsa Lembaga Yaspem), mereka itu orang biro sosial. Waktu itu saya bingung, Pater Bollen dan biro sosial itu seperti apa," terangnya.
Cerita Paolus ini secara tidak langsung menggambarkan keberadaan Lembaga Yaspem saat itu yang dikagumi karena berbagai pekerjaan sosial yang dilakukan.

Ia mengatakan perkembangan Yaspem terus menanjak dari tahun ke tahun bahkan lini usaha sosialnya merambah ke berbagai bidang termasuk ekologi.
Soal sumbangsih Yaspem mengatasi Krisis Air di Maumere, Paolus menyebutkan Tindakan yang diambil dalam mengurangi krisis air terbilang integratif.
"Yaspem itu cukup integratif. Jadi yang di Yaspem itu tidak hanya bersifat ekonomi atau pembangunan manusianya, tetapi juga berkaitan dengan air dan lingkungan, Itu tahun 80 an itu sudah dibuktikan. beberapa lahan kering seperti di Habi diceritakan oleh Bapak Romanus tadi," tandasnya.
Terkait Tema yang dibicarakan yakni Quo Vadis Yaspem, ia menghimbau untuk melihat ke belakang perihal rencana-rencana besar yang telah dilakukan Yaspem.
Dimana Yaspem semenjak didirikian hingga mencapai usia emas sudah berkarya menyentuh banyak orang dengan program-programnya yang luar biasa.
Ia mengharapkan kedepannya agar Yaspem juga dapat mendampingi para Pelaku UMKM di Kabupaten Sikka.
"Saya khawatir masyarakat kita sekarang itu menjadi penadah industry liar, karena kita beli dari produk luar, itu yang saya pikirkan, bagaimana Yaspem sebagai organisasi sosial untuk membantu masyarakat Kabupaten Sikka," ucapnya.
Ia juga menegaskan Yaspem harus tetap hadir dan mendukung pembangunan di Kabupaten Sikka.
Sejarah Singkat Yaspem
Tepat 2 Maret 2024 Lembaga Yayasan Sosial Pengembangan Masyarakat (Yaspem) di Kabupaten Sikka merayakan Pesta Emas pendiriannya.
Merupakan usia yang panjang untuk sebuah Yayasan swasta non-gerejani yang bergerak di dalam Pembangunan Masyarakat.
Yayasan Sosial Pengembangan Masyarakat (YASPEM) didirikan dan mulai berkiprah di Kabupaten Sikka pada 2 Maret 1974.
Pendirian lembaga ini diprakarsai oleh Pater Heinrich Bollen dan sejumlah awam pegiat organisasi Ikatan Petani Pancasila.
Cikal bakal Yaspem adalah Organisasi Ikatan Petani Pancasila yang didirikan di Kabupaten Sikka oleh Pater Heinrich Bollen dan sejumlah awam untuk memberdayakan petani Sikka bukan hanya dalam ketrampilan bertani namun juga dalam beroganisasi agar dapat lebih efektif memperjuangakan nasib mereka.
Namun dengan makin banyak-nya masalah yang dihadapi para petani yang tidak bisa ditangani oleh organisasi Ikatan Petani Pancasila, maka pada tanggal 2 Maret 1974 Pater Bollen, SVD dengan sejumlah awam memprakarsai pembentukan sebuah LSM yang diberi nama Lembaga Sosial Pembangunan Masyarakat atau lebih dikenal dengan singkatan YASPEM.
Para inisiator melihat bahwa sebuah LSM lebih leluasa dalam merancang program-program yang berkaitan dengan kehidupan petani: masalah pertanian, masalah Kesehatan, air minum, penguatan kaum muda dsb.
Perjuangan itu secara hukum tercatat dalam akte notaris Tanggal 2 Maret 1974.
Akte awal mencatat nama pemrakarsa yakni Donatus Hoere dan Tarmono sebagai Penggerak Ikatan Petani Pancasila Pusat dan Wihelmus Bhoka (tinggal di Jakarta).
Nama Pater Bollen meski merupakan pemrakarsa dan penggerak, baru tercatat secara resmi dalam akte notaris Lembaga No. 11, Tanggal 15 Desember 2011.
Dinamika perkembangan Lembaga Yaspem terlihat dalam perkembangan akte formal lembaga yang mengalami pembaruan sebanyak 8 kali, hingga akte pembaruan terakhir, No.3 Tanggal 12 Januari 2011.
Sesuai dengan minat pemrakarsanya, lembaga ini sejak awal bertujuan untuk dapat mengadvokasi para petani demi peningkatan posisi tawarnya dan perbaikan kualitas kehidupan petani umumnya.
Karena itu Langkah Yaspem pada tahun-tahun awal lebih terfokus pada advokasi bidang pertanian.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
50 Tahun Yaspem di Maumere
Mantan Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar
HUT 50 Tahun Yaspem Maumere
Ini Lembaga yang Luar Biasa dan Mandiri
TribunFlores.com
Pesta Emas Yaspem Maumere
BREAKING NEWS: Tiga Pembicara Hadiri Talk Show, Bicara Tentang Lembaga Yaspem di Maumere |
![]() |
---|
Warga Sekitar Bendungan Napun Gete Sikka Krisis Air Bersih, Yuliana Jalan Kaki 3 KM Cari Air |
![]() |
---|
Profil Agustinus Romualdus Heny atau Heny Doing, Mantan Ketua Komisi 2 DPRD Sikka |
![]() |
---|
Profil Romanus Woga, Mantan Wakil Bupati Sikka |
![]() |
---|
Profil Drs. Paolus Nong Susar, Mantan Wakil Bupati Sikka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.