Berita Sikka
Cerita Pasutri asal Munerana 10 Tahun Mengais Rezeki di Pasar Alok Maumere
Bagi pasangan suami istri yang akrab disapa Ersi dan Jan ini, rutinitas ini telah mereka jalani selama 10 tahun.
Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM Stevani Thresia
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – Pagi buta, saat embun masih membasahi dedaunan, Wilfrida Ersilia (50) dan suaminya, Marselinus Janpen (52), telah siap menderu di atas mobil pick-up mereka.
Pukul 4 pagi, mereka memulai perjalanan panjang sejauh 16 kilometer dari rumah mereka di Desa Munerana, Kecamatan Hewokloang, menuju Pasar Alok di Maumere, Kabupaten Sikka.
Bagi pasangan suami istri yang akrab disapa Ersi dan Jan ini, rutinitas ini telah mereka jalani selama 10 tahun.
Pasar Alok bukan sekadar tempat berdagang, tapi telah menjadi rumah kedua bagi mereka.
Baca juga: Fraksi Perindo Dorong Reformasi APBD 2026 dan Soroti Sejumlah Isu Strategis di Kabupaten Sikka
Rumah Kedua di Sudut Pasar
Di lapak sederhana dengan biaya sewa Rp60 ribu per bulan, Ersi menggelar dagangannya beralaskan karung. Beragam pangan lokal tersaji keladi, singkong, ubi kering, madu, minyak kelapa, pepaya, nangka, hingga sirih dan pinang.
Waktu mereka lebih banyak dihabiskan di pasar. Mereka baru akan kembali ke rumah saat petang telah larut, sekitar pukul 7 atau 8 malam. Untuk menghemat pengeluaran, Ersi bahkan membawa kompor minyak tanah dan perkakas dapur seadanya untuk memasak langsung dipasar sehingga tak membeli makanan. "Kami memasak langsung di pasar," ujar Ersi. "Ini agar bisa menghemat dan tidak perlu membeli makanan jadi."
Di teras lapak di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok ini, Ersi dan sejumlah pedagang lain sabar menanti datangnya pembeli, bahkan di hari Minggu. Bagi mereka, hari libur justru menjadi harapan.
"Hari Minggu kami tetap jualan. Kami merasa akan ramai karena hari libur, orang yang kerja dikantor kan libur, jadi pasti mereka datang beli disini" tambahnya. Waktu berkumpul bersama keluarga seolah harus ditukar demi harapan rupiah.
Perjuangan Demi Asa Pendidikan Anak
Di balik peluh di pasar, ada harapan besar yang ditopang Ersi dan Jan: masa depan keempat anak.
Meski kedua putra mereka memilih untuk tidak melanjutkan ke bangku kuliah, Ersi dan Jan berjuang keras untuk pendidikan putri-putri mereka. Anak perempuan kedua saat ini sedang berkuliah di Universitas Nusa Nipa.
| Fraksi PDIP Soroti Ketergantungan Fiskal dan Dorong Pembenahan Tata Kelola APBD Sikka 2026 |
|
|---|
| Fraksi Perindo Dorong Reformasi APBD 2026 dan Soroti Sejumlah Isu Strategis di Kabupaten Sikka |
|
|---|
| KPU Sikka Gelar Simulasi Pemungutan Suara bersama SMK Yohanes XXIII Maumere |
|
|---|
| 13 Wanita Open BO Diamankan dari Hotel dan Kos di Sikka, Terinfeksi Sifilis dan HIV/AIDS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Wilfrida-Ersilia-Pasutri-Munerana.jpg)