Krisis Air Bersih di Sikka
Ironi Krisis Air Bersih Dialami Warga di Sekitar Bendungan Napun Gete, Sikka NTT
Bendungan Napun Gete salah satu mahakarya proyek strategis pembangunan nasional yang terletak di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Sikka, NTT.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Bendungan Napun Gete salah satu mahakarya proyek strategis pembangunan nasional yang terletak di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT. Bendungan ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Selasa 23 Februari 2021 lalu.
Pasca bendungan dengan kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, luas genangan 99,78 hectare ini belum memberikan manfaat bagi warga yang tinggal di sekitar bendungan. Ironinya, warga malah mengalami krisi air bersih.
Warga Kesulitan Air Bersih
Seperti yang dialami warga di Dusun Denak, Desa Tuabao, Kecamatan Waiblama. Warga malah kesulitan air bersih. Untuk mendapatkan air minum bersih, warga harus berjalan kaki sejauh 3-6 kilometer.
Baca juga: Warga Sekitar Bendungan Napun Gete Sikka Krisis Air Bersih, Yuliana Jalan Kaki 3 KM Cari Air
Sementara Maria Elisabeth, warga Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, mengaku hanya bisa melihat air yang ditampung di bendungan itu.
"Kami belum menikmati, untuk minum juga belum dan untuk sawah juga belum,"jelasnya.
Ia dan warga lainnya belum menikmati air bendungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan menyiram tanaman pertanian. Pada hal warga di wilayah itu sudah memberikan lahan untuk dibangun Bendungan Napun Gete.
"Kami tagih janji pak Jokowi kerena kami sudah relakan tanah kami untuk bangun waduk ini, tapi kami belum nikmati apa-apa dari waduk ini,"katanya Selasa 15 Oktober 2024.
Dikatakannya, sebelum bendungan dibangun, warga tidak kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi maupun untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Namun, setelah dibangun malah mereka semakin sulit mendapatkan air bersih.
Baca juga: Kota Maumere Kekurangan Reservoir, Bendungan Napun Gete Jadi Alternatif Sumber Air Bersih
Pemerintah Pusat Harus Serius untuk Keberlanjutan Pemanfaatan Bendungan
Anggota DPRD dari Fraksi Partai PDIP-Perjuangan Stef Sumandi menanggap kondisi ironi keberadaan bendungan ini yang belum memberikan manfaat bagi warga sekitar.
Terutama di kala musim kering saat ini harusnya membantu warga mendapatkan air bersih lebih muda dan mencukupi kebutuhan air bersih.
"Itu miris sekali, Bendungan Napun Gete yang sudah menghabiskan banyak anggaran, Namun, sampai saat ini belum bermanfaat. Bahkan warga di sekitar bendungan justru kesulitan air bersih,"ujarnya Selasa 15 Oktober 2024.
Dikatakannya, Bendungan Napun Gete merupakan proyek strategis nasional yang membutuhkan banyak anggaran untuk menyelesaikan masalah air bersih, irigasi dan lainnya bagi kepentingan rakyat Sikka.
"Namun, keterbatasan fisikal daerah tentu APBD Sikka tidak mampu membiayai itu semua,"jelasnya.
Kata dia, harus ada perhatian serius dari Pemerintah pusat untuk keberlanjutan proyek strategis Nasional termasuk bendungan Napun Gete
"Harapan kita, harus ada perhatian serius dari pemerintah pusat untuk proyek strategis Nasional termasuk bendungan Napun Gete,"harapnya.
Rakyat Butuh Air Bersih Bukan Kolam Bendungan
Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo sudah resmikan bendungan napun gete tetapi itu hanya seremonial belaka. Rakyat tidak butuh kolam bendungan. Rakyat butuh air bersih, irigasi, pengembangan peternakan dan kebutuhan dasar lainnya.
"Presiden jangan lupa bahwa di Sikka ada bendungan Napun Gete yang sampai hari ini belum bermanfaat untuk rakyat Sikka,"tegasnya.
Bendungan Napun Gate dibangun sejak Desember 2016 yang proses pengerjaannya dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero).
Bendung tersebut berkapasitas 11.22 juta meter kubik, dengan luas genangan 99,78 hektar dan debit air mencapai 214 liter per detik.
Napun Gete dibangun dengan anggaran sebesar Rp 880 miliar dan menjadi salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun semasa pemerintahan Presiden Jokowi untuk NTT.
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.