Cagar Alam Mutis di TTU

Masyarakat Adat Gelar Ritual Tolak Pengalihan Status Cagar Alam Mutis Menjadi Taman Nasional 

 Ritual ini merupakan bukti kepedulian dan perhatian masyarakat adat setempat terhadap ekosistem, budaya dan kehidupan di sekitar Gunung Mutis.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-WARGA
RITUAL ADAT -  Suasana pelaksanaan ritual di Gunung Mutis oleh masyarakat adat Desa Noepesu dan Desa Fatuneno, Rabu, 30 Oktober 2024. 

Berkaca pada kondisi hari ini, kata Ian, masyarakat krisis pangan akibat gagal panen. Hal gagal panen ini juga disebabkan disebabkan oleh kekeringan jangka panjang, krisis air bersih.

Penebangan pohon secara liar, perambahan kawasan hutan dan sejumlah faktor lainnya menjadi penyebab utama dari perubahan iklim yang tidak diharapkan.

Ia meminta pemerintah tidak menggunakan dalih pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat untuk mengalihkan status Cagar Alam Mutis.

"Lihat saja Taman Nasional Gunung Merapi di Jawa Tengah yang memicu konflik petani lokal hingga kehilangan lahan pertanian, serta hilangnya kearifan lokal masyarakat sekitar,"bebernya.

Ian mengajak semua pihak bersatu dalam satu barisan menolak keputusan ini serta selalu melestarikan lingkungan di Pulau Timor. (*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved