Gunung Lewotobi Meletus
Atap Rumah Warga Hikong Sikka Bocor Imbas Letusan Gunung Lewotobi Flores Timur
Untuk saat ini selain atap rumah yang bocor, jalanan di sekitar Dusun Hikong juga ditutupi debu vulkanik sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas.
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Rumah milik warga di Dusun Hikong, Desa Hikong, Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka ikut terkena imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, 3 November 2024 lalu.
Warga Dusun Hikong, John Ipir kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 6 November 2024 menuturkan beberapa rumah warga terkhusus di Dusun Hikong mengalami kerusakan pada bagian atap usai letusan Lewotobi beberapa waktu lalu.
"Seng-seng rumah bocor semua karena terkena pasir panas yang jatuh saat Gunung meletus,"pungkasnya.
Alhasil, warga pun harus menambal atap rumah yang bocor secara mandiri. Sebagian bahkan dibiarkan begitu saja mengingat situasi yang terjadi secara tiba-tiba maupun kendala teknis lainnya.
Baca juga: Pengungsi Gunung Lewotobi Flores Timur Mengungsi di 6 Desa, Termasuk di Sikka
Untuk saat ini selain atap rumah yang bocor, jalanan di sekitar Dusun Hikong juga ditutupi debu vulkanik sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas.
"Beberapa hari ini memang jalanan tertutup sehingga kita harus pakai masker agar tidak batuk, " ucapnya.
Rumah Warga jadi Posko 'Dadakan'
Tak hanya atap rumah yang bocor, letusan Lewotobi pun mengharuskan John beserta warga lainnya turut andil membantu memfasilitasi para warga terdampak erupsi Lewotobi yang mengungsi.
John mengatakan tak hanya posko yang dijadikan pusat pengungsian namun rumah warga pun terkena dampak, para pengungsi yang tidak sempat mendapatkan tempat menginap terpaksa menempati rumah-rumah warga di sekitar posko pusat.
Menurut John, di Dusun Hikong beberapa rumah dijadikan posko "dadakan."
"Ada rumah yang menampung hingga puluhan orang," ucapnya.
Seiring meningkatnya para pengungsi yang menempati rumah warga, kebutuhan dasar pun membengkak.
Maka dari itu, John meminta kiranya bantuan sosial yang disalurkan berbagai pihak dapat diberikan secara merata.
"Kami minta supaya diberikan juga ke rumah-rumah warga yang juga ditempati saudara-saudari kita dari Flores Timur, " tuturnya.
Saat ini, barang-barang yang sangat dibutuhkan para pengungsi adalah beras dan barang sembako lainnya serta bantuan layananan kesehatan.
Untuk itu, ia juga meminta kiranya bantuan terkait dapat juga disalurkan pada situasi yang emergency ini.
Jumlah Pengungsi
Sebelumnya, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT mencapai 1.773 orang.
Data ini sesuai laporan Tim BPBD Flores Timur, Selasa, 5 November 2024 sore.
Jumlah pengungsi ini tersebar di beberapa wilayah Flores Timur.
Data dari BPBD Flores Timur menyebutkan, pengungsi di 3 titik desa hasil koordinasi Basarnas Maumewre dengan BPBD Flores Timur berjumlah 1.772 orang.
Rinciannya Desa Bokang Wulumatang 673 orang, Konga 787 orang dan Desa Lewolaga 312 orang.
Untuk data pengungsi di Kabupaten Sikka sebagian besar warga memilih mengungsi di beberapa desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Desa yang menjadi tempat pengungsian warga sesuai laporan dari Polres Sikka ada tiga desa yakni Desa Timutawa, Kringa dan Hikong, Kecamatan Talibura.
Tiga desa yang menjadi tempat pengungsian warga yang terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi berada di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Sikka.
Di Desa Tiwutawa, ada 8 KK dan 27 jiwa terdiri dari 8 laki-laki dan 19 perempuan.
Desa Kringa ada 119 KK, 419 jiwa yang terdiri dari laki-laki 198 dan perempuan 221 dan bayi 7 orang serta balita 12 orang.
Ada juga ibu hamil 3 orang, lansia 37 dan disabilitas 2 orang.
Sementara itu, Desa Hikong ada 111 KK, 387 jiwa, lansia 48, bayi balita 33 dan bumil 3 orang.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.