Gunung Lewotobi
Hati yang Tertinggal di Lembah Lewotobi, Bencana Panjang Tanpa Kenal Jeda
Sejak erupsi besar disertai ledakan dahsyat, Minggu, 3 November 2024, seisi pemukiman Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Dulipali, berubah sepi
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 9 November 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
"Iya, mereka baik-baik saja. Kami di Bokang (salah satu dari tiga titik poskoh). Di sini juga ada warga Hokeng Jaya dan masyarakat dari desa lainnya," katanya kepada wartawan.
Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat sejak 3-8 Novemner 2024.
Pada Kamis, 7 November 2024 sekira pukul 10.00 Wita, erupsi kembali terjadi. Letusan gunung bernama lokal 'Ile Lake' ini sangat dahsyat. Getaran disertai gemuruh kuat itu sampai meluncuran guguran awan panas sejauh 3 kilometer ke arah utara-timur laut.
Dampak letusan tanpa jeda selama dua jam itu memporak-porandakan perkampungan di lembah gunung. Material yang membumbung setinggi 8 kilometer juga membawa batu dan kerikil ke Desa Nawokote dan Waiula di jalur selatan Kecamatan Wulanggitang.
Letusan besar kembali terdengar saat baru berganti tanggal 8 November 2024. Pukul 01.25 Wita, terlihat muntahan material panas warna merah di atas puncak kawah. Warga Desa Boru berjarak 7 kilometer dari gunung bergegas meninggalkan kampung ke wilayah perbatasan Flores Timur-Sikka.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.