Gunung Lewotobi Meletus
Hotel dan Tour Operator di Labuan Bajo Rugi Miliaran Rupiah Imbas Penutupan Bandara Komodo NTT
"Dampaknya terlihat dari penurunan jumlah tamu yang menginap dan gangguan dalam pemesanan kamar yang sudah terjadwal," ujar Indira, Rabu 13 November.
Penulis: Berto Kalu | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu
TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Hotel dan Tour Operator merugi hingga miliaran rupiah akibat penutupan Bandara Internasional Komodo dalam lima hari terakhir. Bandara Komodo ditutup akibat terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.
Marcomm dan PR Manager Meruorah Komodo Labuan Bajo, Indira Puliraja mengatakan penutupan Bandara Komodo sangat berdampak pada operasional hotel. Lebih dari 200 room nights Hotel Meurorah Komodo terpaksa dibatalkan, dengan kerugian pendapatan mencapai lebih dari Rp 1,4 miliar.
"Dampaknya terlihat dari penurunan jumlah tamu yang menginap dan gangguan dalam pemesanan kamar yang sudah terjadwal," ujar Indira, Rabu 13 November 2024.
Baca juga: Pengungsi Erupsi Lewotobi Flores Timur akan Terima Dana Tunggu Hunian untuk 6 Bulan
Selain itu, kata Indira, tidak sedikit tamu terpaksa tertahan di hotel itu akibat ketiadaan penerbangan.
"Kami memberikan mereka special rate sebagai bentuk kompensasi dalam kondisi force majeure ini. Selain itu, kami juga menawarkan alternatif transportasi melalui jalur laut bagi tamu yang ingin segera meninggalkan Labuan Bajo" ungkapnya.
Hal yang sama juga dialami Sudamala Komodo Resort Komodo. 68 tamu dengan rincian 20 tamu domestik dan 48 wisatawan asing masih tertahan di hotel tersebut karena terganggu aktivitas penerbangan.
Owner Representatif Sudamala Komodo Resort, Robertus Hormat mengatakan pihaknya mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
"Pada hari Selasa 12 November saja kami mengalami kerugian hingga 900 juta," ujarnya.
Untuk yang masih tertahan, pihak Hotel Sudamala menyediakan speedboat menuju Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Sebagian tamu kami layani melalui jalur laut untuk bisa keluar dari Labuan Bajo, namun sebagian lagi masih tertahan di Hotel," kata Robertus.
Pelaksana tugas Direktur Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Teguh membenarkan penutupan Bandara Komodo menjadi kendala bagi wisatawan untuk bisa keluar dari Labuan Bajo.
BPOLBF merilis sejak ditutupnya Bandara Komodo, hotel-hotel di Labuan Bajo mengalami pembatalan pesanan kamar berkisar 77-606 room per-malam akibat dampak erupsi.,
"Hotel-hotel juga tidak mengalami kenaikan harga, beberapa hotel bahkan memberikan special rate bagi para wisatawan terdampak seperti diskon hingga 30 persen," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.