Gunung Iya Ende Status Siaga
Status Siaga, Posmat Ungkap Kondisi Terkini Gunung Iya Ende di NTT
Dengan tingkat aktivitas Level III (Siaga), masyarakat dan wisatawan diminta meningkatkan kewaspadaan.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Gunung Iya, yang terletak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Iya, Minggu, 17 November 2024 pagi.
Dengan tingkat aktivitas Level III (Siaga), masyarakat dan wisatawan diminta meningkatkan kewaspadaan.
Tanda-Tanda Aktivitas Vulkanik
Selama periode pengamatan pukul 00:00 hingga 06:00 WITA, gunung dengan ketinggian 637 meter di atas permukaan laut ini memperlihatkan tanda-tanda aktivitas yang jelas.
Baca juga: Pengungsi Gunung Lewotobi Gunakan Air Irigasi Kotor untuk Mandi dan Cuci di Titihena Flores Timur
Dari segi visual, asap kawah putih bertekanan lemah terlihat membubung setinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Kondisi cuaca cukup mendukung untuk pengamatan, dengan suhu udara berkisar 26-27 °C dan kelembaban 73-85 ersen.
Namun, data kegempaan mencatat beberapa jenis gempa yang menjadi indikasi pergerakan magma di bawah permukaan:
Gempa Tornillo (3 kejadian), sering dikaitkan dengan pergerakan fluida magma.
Gempa Vulkanik Dangkal (1 kejadian), menunjukkan pergerakan magma mendekati permukaan.
Gempa Vulkanik Dalam (4 kejadian), yang menandakan aktivitas di kedalaman bumi.
Gempa Tektonik Lokal dan Jauh (total 4 kejadian), mengindikasikan pengaruh aktivitas tektonik di sekitar gunung.
PVMBG telah menetapkan zona bahaya dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif, dengan tambahan larangan aktivitas di wilayah sektoral selatan sejauh 5 kilometer.
Masyarakat dan wisatawan juga diimbau untuk tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah, guna menghindari potensi bahaya gas beracun.
Robertus Belarminus Dua, petugas pengamat juga memberikan peringatan kepada masyarakat Kabupaten Ende untuk tetap waspada.
"Masyarakat di sekitar Gunung Iya dan pengunjung/wisatawan di rekomendasikan agar tidak mendekati kawasan dan tidak melakukan aktifitas baik darat dan laut dalam radius 3 km dan wilayah sektoral selatan sejauh 5 km dari kawah aktif Gunung Iya serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun," tulis Robertus dalam laporannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.