Gunung Lewotobi Laki laki Meletus
Kisah Terakhir Siswa dan Guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng saat Hari Guru, Ada Air Mata dan Maaf
Berhadapan dengan nasib sekolah yang sebentar lagi usai, perayaan sukacita itu seakan bercampur aduk antara Bahagia
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
Ketiga, konsultasi dan pendampingan.
“Kami siap mendampingi orangtua atau wali siswa untuk memastikan transisi berjalan lancar,” kata dia.
Suster Lidwin menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam pelayanan pendidikan selama sekolah itu beroperasi.
Air Mata dan Maaf
Berhadapan dengan kisah tragis hingga berujung penutupan sekolah yang telah berkarya puluhan tahun itu, membuat para siswa dan guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng yang saat ini berada di tempat pengungsian diliputi kesedihan yang mendalam.
Situasi pedih itu tergambar jelas Ketika para siswa dan guru merayakan Hari Guru pada 25 November 2024 kemarin.
Bertempat di sebuah halaman, anak-anak sekolah dan guru berkumpul. Para siswa mengenakan seragam lengkap putih biru, didampingi para guru yang juga mengenakan setelan pakaian yang rapih.
Ada siswa yang duduk ada pula yang berdiri berbaris melingkar.
Dengan segala keterbatasan di tempat pengungsian, para siswa dan guru berusaha memaknai Hari Guru dengan perayaan seadanya. Tema yang diusung yakni "Guru bermutu Indonesia Maju."
Namun suasana perayaan itu nampaknya tak biasa.
Berhadapan dengan nasib sekolah yang sebentar lagi usai, perayaan sukacita itu seakan bercampur aduk antara Bahagia maupun sedih.
Di satu sisi para siswa dan guru Bahagia karena jasa para guru dapat dirayakan lewat Hari Guru namun pada sisi lain mereka bersedih karena sekolah yang telah menampung mereka dalam menimba ilmu akan ditutup permanen.
Air mata, pada akhirnya menjadi Bahasa tubuh paling jujur yang mampu mengungkapkan perasaan para siswa dan guru.
Semua menangis, para guru menangis, siswa pun menangis saat itu. Air mata tak tertahankan mengalir dari balik tiap mata yang merasakan kehilangan sekolah yang sangat dicintai.
Sebagian anak-anak yang berpakaian sekolah tertunduk lesu menangis dalam diam. Tiada ketegaran hati yang terpancar hanya hati yang lemah dan pupuslah yang nampak pada momen itu.
SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng
Kisah Terakhir Siswa dan Guru
Rayakan Hari Guru
Air Mata dan Maaf
Rajin Galang Bantuan, Anak Penyintas Gunung Lewotobi Meninggal di Kupang |
![]() |
---|
Demi Pilkada 2024, KPPS dan Polairud Angkut Perabot Pembangunan TPS di Zona Bahaya Lewotobi |
![]() |
---|
Rutan Larantuka Salurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki |
![]() |
---|
TNI AL Distribusikan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.