Gunung Lewotobi Laki laki Meletus
Kisah Terakhir Siswa dan Guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng saat Hari Guru, Ada Air Mata dan Maaf
Berhadapan dengan nasib sekolah yang sebentar lagi usai, perayaan sukacita itu seakan bercampur aduk antara Bahagia
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
Para guru pun tak banyak bertindak, mereka hanya bisa menenangkan para siswanya yang menangis. Meskipun demikian, air mata mereka juga terus mengalir membasahi bumi yang sebentar lagi mengubur jasad SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng.
Tentunya tak terbayangkan nasib para guru yang sudah menyatu dengan sekolah itu selama puluhan tahun. Tak terbayangkan rasa kehilangan yang dialami para guru. Namun apa mau dikata, bencana tak terduga itu mengharuskan manusia menerima dengan lapang dada dan optimis terus maju.
Para guru dan siswa serta semua elemen terkait harus menerima kenyataan bahwa SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng ditutup meski akan ada rindu dan kesedihan menghantui.
Kami Mohon Maaf
"Kami Mohon maaf atas tingkah laku kami yang tidak menyenangkan hati bapak ibu guru, sekali lagi kami mohon maaf," demikian ungkapan permohonan maaf dari seorang siswa saat perayaan Hari Guru itu.
Siswi yang tak menyebutkan Namanya itu mengucapkan permohonaan maaf dengan berlinangan air mata. Kalimat maaf itu ia ucapkan dengan terbata-bata mewakili semua siswa dan siswi.
Tangannya pun sibuk mengusap setiap tetes air mata yang jatuh membasahi pipinya. Dua orang ibu guru yang turut mendampi berusaha menguatkan siswi itu untuk tetap tegar menghabiskan tiap kata yang sudah ia rangkai dalam pikirannya.
Kalimat maaf itu disambut siswa yang lain dengan air mata. Suasana tampak begitu menyayat jiwa. Para siswa dan guru seakan tak tega kehilangan sekolah yang mereka cintai.
Perayaan itu sejatinya akan menjadi kenangan terindah bagi para siswa dan guru.
Ini yang terakhir. Selanjutnya, para siswa akan merayakan Hari Guru di sekolah yang lain.
Sementara kisah Hari Guru di SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng resmi usai.
Perayaan penuh nuansa haru itu sempat diabadikan dalam bentuk video pendek dan dibagikan di platform TikTok.
Short video itu diunggah oleh akun TikTok @Adriano, kemarin 25 November 2024.
Dalam video itu sebagaimana dikisahkan di atas para siswa dan guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng berkumpul di sebuah halaman merayakan Hari Guru. Perayaan itu diwarnai air mata dan permohonan maaf.
Hingga kini video itu telah ditonton ribuan kali. 50 kali dibagikan, terdapat 53 komentar dan 1286 like.
Banyak tiktokers pun turut mengomentari perayaan itu.
Beberapa lainnya mengungkapkan kesedihan atas ditutupnya sekolah itu.
Beberapa lainnya berusaha menguatkan para siswa dan guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng. Semoga para siswa dan guru dapat sukses pada masa mendatang di tempat yang baru.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng
Kisah Terakhir Siswa dan Guru
Rayakan Hari Guru
Air Mata dan Maaf
Rajin Galang Bantuan, Anak Penyintas Gunung Lewotobi Meninggal di Kupang |
![]() |
---|
Demi Pilkada 2024, KPPS dan Polairud Angkut Perabot Pembangunan TPS di Zona Bahaya Lewotobi |
![]() |
---|
Rutan Larantuka Salurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki |
![]() |
---|
TNI AL Distribusikan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.