Gunung Iya Ende Status Siaga
Gunung Iya Ende Status Siaga, Ada Peningkatan Tekanan, Waspadai Ancaman Erupsi dan Tsunami
Selain itu, kegempaan yang tercatat selama minggu terakhir juga memperlihatkan pola yang mengkhawatirkan.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Aktivitas vulkanik Gunung Iya di Nusa Tenggara Timur menunjukkan tanda-tanda peningkatan signifikan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan selama periode 23 hingga 30 November 2024.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid dalam penyampaian evaluasi aktivitas Gunung Iya periode 23-30 November 2024, pengamatan visual dan instrumental, status gunung api yang terletak di Kabupaten Ende ini berada pada Level III (SIAGA), mengindikasikan potensi ancaman erupsi yang semakin meningkat.
Pemantauan visual yang dilakukan dengan drone menunjukkan adanya peningkatan tinggi asap kawah, yang kini mencapai ketinggian 100-300 meter di atas puncak.
Baca juga: Posmat Gunung Berapi Ungkap Kondisi Terkini Gunung Iya Ende di NTT
Asap kawah yang sebelumnya berwarna kelabu, kini mulai menunjukkan tanda-tanda pelepasan gas bertemperatur tinggi dengan warna kebiruan, menandakan aktivitas magmatik yang intens.
Selain itu, kegempaan yang tercatat selama minggu terakhir juga memperlihatkan pola yang mengkhawatirkan.
Terjadi 211 kali gempa vulkanik dalam dan 33 kali gempa tektonik lokal, yang menandakan adanya pergerakan magma yang lebih dekat ke permukaan. Gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 0.5 mm juga tercatat, menunjukkan adanya tekanan magmatik yang terus meningkat.
Diingatkan, potensi ancaman tsunami masih ada, mengingat adanya zona lemah di sekitar kawah aktif Gunung Iya.
Rekahan yang berkembang di sekitar kawah bisa memicu longsoran besar ke arah laut saat terjadi erupsi. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar kawasan tersebut diminta untuk waspada dan mengikuti arahan resmi dari BPBD.
Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Iya, serta para pengunjung dan wisatawan, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak gunung, dan sektor 5 km ke arah selatan sebagai langkah antisipasi ancaman tsunami. BPBD juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi yang belum terkonfirmasi.
“Penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dan arahan dari BPBD serta mematuhi status kewaspadaan yang telah ditetapkan,” kata Muhammad Wafid dalam keterangan persnya yang diterima TribunFlores.com, Senin, 2 Desember 2024 malam.
Pemerintah daerah dan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta Balai Pemantauan Gunung Api untuk memantau secara ketat aktivitas Gunung Iya.
Evaluasi terhadap tingkat aktivitas gunung akan dilakukan secara berkala, dan masyarakat diminta untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses update terkini mengenai aktivitas Gunung Iya melalui website Badan Geologi dan media sosial PVMBG, serta aplikasi Magma Indonesia yang tersedia di Google Play Store.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.