Penemuan Mayat di Rote Ndao

Polisi Ungkap Kronologi Seorang Kakek Tewas di Kali Loleoen Rote Ndao, NTT

Polisi menduga korban meninggal dunia diakibatkan terpeleset pada saat melanggar kali atau got dikarenakan licin pasca selesai hujan dan berlumpur.

Editor: Gordy Donovan
ILUSTRASI
Kakek yang ditemukan tewas jatuh di dalam kali, Dusun Aililo, Desa Loleoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT bernama lengkap Ari Marten Kueanan. Korban berusia 69 tahun dan saat peristiwa itu terjadi, korban sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Desa Persiapan Leteklain, Kecamatan Lobalain pada Rabu, 4 Desember 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

TRIBUNFLORES.COM, BA'A - Kakek yang ditemukan tewas jatuh di dalam kali, Dusun Aililo, Desa Loleoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT bernama lengkap Ari Marten Kueanan.

Korban berusia 69 tahun dan saat peristiwa itu terjadi, korban sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Desa Persiapan Leteklain, Kecamatan Lobalain pada Rabu, 4 Desember 2024.

Kapolsek Lobalain melalui Kanit Reskrim, Bripka Hasbullah Machmud mengisahkan, awal mula kejadian pada hari Rabu, 4 Desember 2024 sekitar pukul 08.00 Wita, korban pergi meninggalkan rumah untuk melayat orang meninggal di Dusun Aililo, Desa Loleoen.

Saat itu, istri korban, Selfina Dillak sudah terlebih dahulu pergi melayat. Selang beberapa jam kemudian di tenda dukacita, korban sempat diajak istrinya untuk pulang, namun ia menolak dan menyuruh istrinya pulang terlebih dahulu ke rumah.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Desa NoenasiTTU NTT,  Amandus: Saya Pegang Dia 

 

Diceritakan Bripka Hasbullah, pada esok harinya Kamis, 5 Desember 2024 sekitar pukul 08.00 Wita, korban belum juga kembali ke rumah sehingga anak korban Stiven Jusup Kueana pergi mencari korban di rumah keluarga di kampung Felai, Dusun Maku.

Namun, sekitar pukul 12.00 Wita, Stiven  tak kunjung menemukan keberadaan ayahnya sehingga kembali ke rumah untuk makan. Setelah itu, istri korban kembali menyuruh anaknya yaitu Stiven dan Ayub Kueana agar kembali mencari korban.

Sekira pukul 13.00 Wita, dua orang anak  pergi mencari ayah mereka di rumah keluarga, Dusun Ledale, Desa Bebalain. Kedua anak sempat berpencar, yang mana Stiven pergi mencari ke Desa Bebalain, sementara Ayub pergi mencari di Dusun Aililo, Desa Loleoen.

Saat Stiven sampai di rumah keluarga di Desa Bebalain, ia tidak mendapati sosok ayahnya. Stiven lalu berjalan kembali ke rumah, sementara Ayub sempat bertemu dengan Paulus Kornelis di Dusun Aililo, Desa Loleoen.

Baca juga: Gadis 15 Tahun di Sikka Dicabuli Pria 17 Tahun di Koting

Masih penjelasan Bripka Hasbullah, Ayub menyampaikan kepada Paulus Kornelis kalau ayahnya belum pulang. Merespon informasi itu, Paulus Kornelis langsung menyampaikan kepada Ayub bahwa sejak malam korban sempat ke rumah Paulus Kornelis untuk pinjam senter. 

Mendapat informasi yang memunculkan titik terang, Ayub pun terus berjalan mencari keberadaan ayahnya. Sekitar pukul 15.30 Wita, Stiven mendapat telepon dari Paulus Kornelis bahwa korban sudah ditemukan dengan keadaan tak bernyawa di dalam kali Dusun Aililo, Desa Loleoen.

Stiven lalu menelpon seseorang dari keluarganya yakni Dewi Dillak dan memberitahukan jikalau ayahnya sudah ditemukan.

Bripka Hasbullah menuturkan, korban Ari Marten Kueana sehari-hari berprofesi sebagai petani. Saat ditemukan, tubuh korban tanpa luka penganiayaan.

Polisi menduga korban meninggal dunia diakibatkan terpeleset pada saat melanggar kali atau got dikarenakan licin pasca selesai hujan yang membuat tanah berlumpur.

"Keluarga di Leteklain bersepakat menerima kematian korban sebagai musibah alam dan membuat surat pernyataan dari keluarga sembari menunggu kehadiran anak perempuan dari korban yang masih berada di luar Pulau Rote, barulah ayah mereka dimakamkan," tutup Hasbullah. (rio)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved