Berita Lembata
PT PLN Kucurkan 1,7 Miliar Untuk Pembebasan Lahan PLTP Atadei
PT. PLN Persero UIP Nusra III, mengucurkan anggaran senilai 1,7 Miliar rupiah guna membebaskan lahan untuk pengembangan PLTP 10 Mw Atadei.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-PT. PLN Persero UIP Nusra III, mengucurkan anggaran senilai 1,7 Miliar rupiah guna membebaskan lahan untuk pengembangan PLTP 10 Mw Atadei.
Tahapan pembebasan lahan di lokasi tersebut menyisakan 4 pemilik yang belum menyerahkan tanahnya.
Realisasi pembayaran tanah dilaksanakan di kantor Desa Nubahaeraka, Jumat (13/12/2024) silam.
Selain ganti untung tanah dengan nilai berkisar 200 hingga 500 juta rupiah per pemilik, warga juga menerima uang sirih pinang berupa uang cash.
Sebanyak 12 bidang, dari total 16 bidang telah berhasil dibebaskan pihak PLN.
Pembebasan ditandai penyerahan buku rekening berisi nominal harga tanah yang telah disepakati PLN bersama pemilik tanah pada tahapan negosiasi.
Baca juga: Kasus Stunting di Flotim 2.997, Sebabnya Termasuk Asap Rokok dan Ini
Hadir dalam kesempatan itu, Manager PLN UIP Nusra 3, Kasirun dan Tri Satya Putra Pamungkas, Team Leader Perizinan dan Pertanahan, PT PLN Persero UPP Nusra 3.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa tahapan di antaranya, pengukuran lahan, identivikasi pemilik, penyampaian nilai harga dari KJPP dan hari ini penyerahan buku tabungan BNI dan uang sirih pinang sebagai tali asih PLN kepada Pemilik tanah.
Pihak PLN mengingatkan pemilik lahan, pembayaran ganti untung ini dimanfaatkan untuk usaha yang bisa dipakai sebagai modal usaha katering dan kos kosan misalnya. Jangan dipakai untuk hal konsumtif, kalau bisa beli tanah lagi.
"Saya atas nama PLN mengucapkan terimakasih 80 persen sudah bebas tanahnya di desa Nubahaeraka ini. Ini sebagai ganti untung kepada masyarakat atas tanah yang sudah diserahkan kepada PLN untuk pembangunan PLTP Atadei. Hari ini kita sudah membebaskan sebanyak 12 bidang, dari total 16 bidang. Setelah pembebasan tanah di Nubahaeraka, kami harap di Desa Atakore juga segera menyusul. Jika kedua desa sudah dibebaskan dilanjutkan dengan proses konstruksi," ujar Kasirun, Manager PLN UIP Nusra 3 dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Flores.
Baca juga: Jadwal Misa Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 untuk 14 Paroki di Keuskupan Jakarta
Setelah pembebasan lahan di Desa Nubahaeraka, Kasirun membeberkan, perkembangan proses pembebasan lahan di Desa Atakore untuk pengembangan PLTP Atadei.
"Di Desa Atakore sendiri sebagian pemilik tanah sudah menyetujui namun sebelumnya didahului proses adat Ahar Tu, para pemuka adat terlebih dahulu bermusyawarah untuk menyetujui proyek PLTP. Kami berharap di desa Atakore juga akan seperti ini. Tentunya segera bisa kita lakukan pembayaran dan tanah bisa segera bebas dan kami segera melakukan tahap Konstruksi," ujar Kasirun.
Kasirun mengatakan akan terus menyampaikan kepada masyarakat bahwa proses pengembangan PLTP sangat baik bahwa kita akan segera beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan dan Lembata akan beralih ke energi baru terbarukan untuk swasembada energi.
"Kami akan tetap menyampaikan kepada masyarakat dan ini energi masa depan dan Lembata yang pertama memanfaatkan energi baru terbarukan. Bapak Presiden sendiri berpidato bahwa, kita akan berswasembada energi tentunya energi baru terbarukan menjadi pilihan ideal, termasuk yang disebut oleh beliau adalah energi panas bumi. Jadi ini adalah, salah satu perwujudan dari cita cita negara, bahwa kita akan beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan," ungkap Kasirun.
Sementara itu, Kepala Desa Nubahaeraka, Vinsensius Nuba mengatakan, sampai dengan hari ini pihak PLN sudah menjalankan tahapan dengan sangat baik.
Selain asas manfaat terkait arus listrik yang akan dimanfaatkan, juga banyak bantuan sosial lain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Ketika Warga Sikka Curhat di Medsos Soal Banjir di Jalan Umum Waidoko yang Memprihatinkan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.