Keuskupan Ruteng

Sidang Pastoral Pos Natal Tahun 2025, Keuskupan Ruteng Bahas Program Ekaristi Transformatif

Gereja Katolik Keuskupan Ruteng melaksanakan Sidang Pastoral Post Natal Tahun 2025 dengan membahas program Pastoral Ekaristi Transformatif

Penulis: Robert Ropo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ROBERT ROPO
Sidang Pastoral Post Natal Tahun 2025 Keuskupan Ruteng.  


Romo Andy juga menerangkan, dalam sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng Tahun 2025 ini akan dibahas terkait berbagai program kegiatan Keuskupan Ruteng


Ada pun diantaranya pada hari pertama akan dilakukan evaluasi terkait program Pastoral yang sudah berjalan pada tahun 2024 yakni program Pastoral Ekologi Integral. Kemudian pada hari kedua tanggal 7 dikhususkan untuk hari studi yang berkaitan dengan inspirasi-inspirasi teologis, pewartaan, dan inspirasi budaya. 


"Ini untuk memperkaya kasana dari para peserta untuk kemudian memikirkan tentang bagaimana model Pastoral Ekaristi Transformatif yang berakar pada konteks dan berakar pada budaya serta peka terhadap tanda-tanda jaman.

Dalam momen ini juga akan dihadirkan bbeberapa tenaga ahli dimana pertama RD Manfred Habur Rektor Unika St Paulus Ruteng berbicara tentang Ekaristi dan Katekese, RD Ino Sutam selaku budayawan Manggarai berbicara tentang Ekaristi yang berhubungan dengan budaya Manggarai dan juga materi terkait Refleksi Teologis Utama, Inspiratif Teologis yang Transformatif,  dan juga materi terkait rekoleksi tentang ekaristi akan dibawakan oleh RD Prof Dr Emanuel Martasudjita,"terang Romo Andy. 

 

 

 

 

Baca juga: 2 Bulan Lebih, Gunung Iya di Ende NTT Masih Berstatus Siaga 

 


Direktur Puspas Keuskupan Ruteng, Romo Martin Chen menerangkan, program Keuskupan Ruteng tahun 2025 adalah Ekaristi Transformatif. 

"Ekaristi berarti syukur. Kami umat Allah Keuskupan Ruteng bersyukur atas cinta Tuhan yang kita alami melalui perayaan doa ekaristi,"ujarnya.

Romo Martin juga mengatakan, selain itu syukur yang sejati juga terungkap dalam hidup sehari-hari yaitu ekaristi dapat mempersatukan umat sebagai saudara dan saudari. Ekaristi juga mengandung makna dimensi sosial, dimana merayakan ekaristi berarti mengikuti Kristus yang mengorbankan diri di kayu salib demi keselamatan manusia. 

"Karena itu dengan berekaristi kita berjuang untuk mewujudkan dunia yang semakin lebih adil, damai dan sejahtera. Ini dimensi sosialnya," ujarnya. 

 

 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved