Wisata Labuan Bajo

Melihat Kakatua Kecil Jambul Kuning di TN Komodo, Terlihat Terbang di Bibir Pantai saat Siang Hari

Selain Komodo, ada burung kakatua kecil jambul kuning atau Cacatua sulphurea occidentalis hidup di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO- BTN KOMODO
FLORA- Ilustrasi burung kakatua jambul kuning yang hidup di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO-  Selain Komodo, ada burung kakatua kecil jambul kuning atau Cacatua sulphurea occidentalis hidup di Kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Burung kakatua kecil jambul kuning salah satu satwa kunci di Taman Nasional Komodo yang juga dilindungi negara berdasarkan surat keputusan menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P 106 Tahun 2018 tentang jenis flora dan fauna dilindungi.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga mengungkapkan, berdasarkan monitoring tahun 2023 populasi Kakatua Jambul Kuning di TN Komodo berjumlah 931. Turun dari tahun sebelumnya yakni 1.031.

Menurutnya Hendrikus, populasi Kakatua Jambul Kuning turun karena kurangnya ketersediaan pakan yang disebabkan perubahan cuaca.

Baca juga: Suspect Area Terpantau di Laut Timor NTT, Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

 

 

Berbeda dengan tahun 1970-1980an yang memiliki tingkat eksploitasi tinggi terhadap kakatua kecil jambul kuning, dalam 1 dekade terakhir belum ditemukan adanya tindakan pencurian satwa liar atau upaya eksploitasi lainnya koloni kakatua kecil jambul kuning di Taman Nasional Komodo.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga mengungkapkan, berdasarkan monitoring tahun 2023 populasi Kakatua Jambul Kuning di TN Komodo berjumlah 931. Turun dari tahun sebelumnya yakni 1.031.

Populasi kakatua jambul kuning di Taman Nasional Komodo fluktuatif. Populasi satwa tersebut sempat menunjukkan tren peningkatan periode 2017-2020. Yakni tahun 2017 (782), 2018 (811), 2019 (883), 2020 (1.032). Kemudian turun di tahun 2021 (955), naik lagi di 2022 (1.031).

Burung ini memerlukan ekosistem mangrove sebagai pohon tidur dan tumbuhan famili Arecaceae untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan pakannya. Sumber pakan lainnya dapat diperoleh dari buah pohon kepuh (Sterculia foetida) dan buah asam (Tamarindus indica). 

Baca juga: Warga Pulau Rinca Dapat 39 Jahitan Usai Digigit Komodo di TNK Labuan Bajo, NTT

Menariknya, Taman Nasional Komodo memiliki 1.030,30 Ha ekosistem mangrove yang sangat sehat dan menyediakan habitat yang sesuai untuk koloni kakatua kecil jambul kuning.

Setiap hari Kakatua Jambul Kuning akan keluar dari pohon tidur saat matahari terbit. Mereka lalu terbang di sekitar lembah untuk mencari makan. 

Jenis makanan mereka adalah biji-bijian. Suara khas mereka yang nyaring akan terdengar di siang hari, spesies ini biasa terlihat terbang tinggi di bibir pantai menuju kaki bukit.

Setelah seharian mencari makan, satwa ini akan kembali ke pohon tidur saat matahari terbenam. Suara mereka akan menghilang seiring gelapnya malam.

Habitat burung kakatua tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Sulawesi, Lombok, Flores, Timor, Sumba, Maluku, dan lain-lain.

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved