Berita NTT

Saran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika NTT Hindari Sambaran Petir

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika NTT menyarankan beberapa langkah untuk menghindari sambaran petir.

Editor: Ricko Wawo
Ilustrasi
PETIR - Gambar ilustrasi petir. BMKG NTT menyarankan beberapa langkah agar seseorang bisa terhindar dari sambaran petir. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG  - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika NTT menyarankan beberapa langkah untuk menghindari sambaran petir. 

Kepala Stasiun Geofisika Kupang Arief Tyastama mengatakan, tidak ada tempat di luar yang aman di dekat badai petir. Sehingga perlu melakukan perencanaan yang baik sebelum aktivitas diluar ruangan. 

"Kita dapat pergi ke tempat yang aman jika terjadi badai petir. Saat melihat awan hujan dan juga guntur bergemuruh, masuklah ke dalam rumah," kata dia, Jumat (17/1/2025). 

Jika mendengar guntur, berarti badai petir sudah cukup dekat dan dapat menimbulkan ancaman langsung. Setelah guntur berhenti, tunggu 30 menit sebelum melanjutkan aktivitas di luar ruangan.

BMKG juga mengeluarkan tips untuk menghindari sambaran petir. Pertama, 
segera masuk ke dalam ruangan atau mobil, jika sedang berada di luar ruangan dan mendengar guntur.

Jika berada di kolam renang, segeralah naik dan menjauh karena petir bisa mengantarkan energi ke air. Jangan berlindung di bawah pohon. Karena, ketika pohon tersambar petir, energinya bisa melompat ke tubuh seseorang.

Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi dan mudah tersambar petir. Ketika berada di sawah, lapangan, atau taman, segera menjauh karena petir mencari tempat tertinggi untuk melepaskan muatan energi.

Sedangkan saat itu, seseorang menjadi objek tertinggi sehingga potensi tersambar petir semakin meningkat.

Jika sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung.
Bila sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak 3-5 meter dengan orang lain agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir.

Ketika berada di luar ruangan, berdiri dengan merapatkan kaki atau berdiri dengan satu kaki untuk mengurangi potensi arus listrik dari petir melewati tubuh.

"Sebaiknya mematikan alat komunikasi karena sinyal yang dipancarkan alat komunikasi bisa memancing petir menyambar," tambah Arief. 

Stasiun Geofisika Kupang dalam laporan, 10-16 Januari 2024, menyebutkan kejadian petir wilayah Kota Kupang terjadi sebanyak 188.287 sambaran dan sebanyak 186.517 sambaran di lautan dan 1.770 sambaran di daratan yang didominasi oleh petir CG+ (positif) sebanyak 894 sambaran. 

Dari enam kecamatan di Kota Kupang, sambaran petir terbanyak terjadi di kecamatan Kelapa Lima sebanyak 412 sambaran petir CG+ (positif). Kejadian petir terbanyak di Kota Kupang terjadi pada tanggal 10 Januari 2025 sebanyak 46.513 sambaran. 

Arief juga menyampaikan, prakiraan puncak musim hujan di NTT terjadi Januari - Februari. Sementara musim pancaroba akan berlangsung sekitar bulan April. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved