Universitas Nusa Nipa

BEM FKIP Unipa Gelar Pelatihan Jurnalistik, Lukas Bera: Memperdalam Literasi Media

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Nipa (Unipa) menggelar pelatihan jurnalistik.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-MAHASISWA FKIP
BUKA KEGIATAN - Dekan FKIP Unipa, Lukas Bera saat membuka kegiatan pelatihan jurnalistik di ruangan F1.3 Jalan Kesehatan Nomor 3 Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 15 Februari 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Nipa (Unipa) menggelar pelatihan jurnalistik.

Kegiatan dilaksanakan di ruangan F1.3, Jalan Kesehatan Nomor 3 Maumere, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu 15 Februari 2025.

Hadir sebagai pemateri yaitu jurnalis TRIBUNFLORES.COM, Gg Donofan.

Dalam paparannya, dia menjelaskan dasar-dasar jurnalistik dan kiat-kiat menulis berita bagi penulis pemula.

Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison dan BPPTIK Komdigi Bekali Mahasiswa Unipa dengan Keterampilan Digital

 

Ia juga menekankan pentingnya literasi membaca, sebab seorang penulis yang baik pasti rajin membaca. Jadikan tulisan orang sebagai refrensi.

Ia menyampaikan dalam menjalankan tugasnya, harus memahami kode etik jurnalistik.

Kode etik jurnalistik umumnya digunakan sebagai pedoman operasional suatu profesi. Hal ini kareta wartawan merupakan sebuah profesi, sehingga dibuat kode etik untuk pedoman operasional. 

Selain itu, adanya kode etik jurnalistik juga sebagai wujud hak asasi manusia yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999.

Sementara itu, Dekan FKIP Unipa, Lukas Bera mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut.

Menurut Lukas, jurnalistik bukan hanya dikonsumsi wartawan. Kita semua juga perlu mengenal dunia jurnalistik. 

"Mengapa anak FKIP menyelenggarakan pelatihan jurnalistik, karena kita ingin memperdalam literasi tentang media,"ujarnya.

Ia menyoroti konten-konten media social (Medsos) saat ini. Menurut dia, mahasiswa perlu bijak menggunakan media sosial. Jika tidak akan berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

Ia mengajak para calon sarjana Pendidikan tersebut agar tidak terjebak dengan konten yang tidak bertanggungjawab.

"Jadi guru yang bijaksana, jadi guru yang baik. Jangan menjadi guru yang share konten tanpa sharing. Percuma pintar tapi kalau attitude tidak baik. Maka harus, memiliki attitude yang baik. Tulisan kita merupakan siapa diri kita,"ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved