Pater Stef Wroz SVD Meninggal

Kisah Misi Mulia Pater Stef Wrosz SVD, Berkarya hingga Tutup Usia di Manggarai Timur Flores NTT

Pater Stef Wrosz SVD, seorang misionaris asal Polandia meninggal dunia di RSUD Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HIRON MODO
SOSOK PATER STEF WROZ SVD - Pater Stef Wroz SVD saat ikut misa di Nonggu, Manggarai Timur, Sabtu 4 Januari 2025. Pater Stef mempunyai Kisah Misi Mulia saat berada masih hidup. Pater Stef berkarya hingga tutup usia di Manggarai Timur Flores NTT. 

Sementara itu dalam perjalanan menuju Ruteng kelompok misionaris muda ini masih mendapatkan tantangan terutama soal akses jalan menuju Ruteng yang masih tanpa aspal.

"Kami berangkat menggunakan mobil truk di dalamnya berjejal dengan barang, truk itu tanpa atap, memasuki hutan Puar Mese tiba-tiba hujan turun, kami menggunakan terpal sebagai atap dengan kondisi jalan yang berbatu,"tulis pater Stanis Ograbek dalam bukunya.

Setibanya di keuskupan Ruteng para misionaris muda ini mendapatkan tugas untuk melayani di paroki-paroki.

Pater Stefan Wrosz SVD meminta kepada provinsial SVD untuk ditempatkan di wilayah paroki paling dingin di Manggarai.

Provinsial kemudian menugaskan pater Stef di paroki Lengor kevikepan Borong. Akses ke wilayah paroki ini masih menggunakan kuda.

"Jadi saya kemana-mana kalau mau patroli naik kuda menyusuri jalan sempit yang penuh semak belukar,"kata pater Stef Wrosz SVD dalam pembicaraan dengan media ini di Labuan Bajo awal April tahun 2022.

Baca juga: Umat Stasi Neros Ceritakan saat Antar Makanan untuk Pater Stef Kuah Sayur Tumpah Semua

Ia mengatakan kondisi umat di wilayah parokinya sangat memprihatinkan dengan kondisi kerap dilanda penyakit malaria, cacar dan sebagian umat masih menggunakan tarik pakayan yang hanya menutupi area kemaluan.

"Tidak ada baju seperti sekarang ini,"kata pater Stef.

Melihat kondisi itu, pater Stef menulis surat ke Polandia untuk membantu umat di wilayah parokinya.

Beberapa hal penting yang diminta oleh pater Stef kepada donaturnya di Polandia kala itu adalah pakayan, obat-obatan termasuk susu.

"Lalu mereka dari Polandia kirim itu untuk saya, di sini saya bagi-bagi kepada umat melalui dewan paroki jadi saya tahu siapa yang paling membutuhkan,"ujar pater Stef.

Ia mengatakan karena sering membagi susu untuk umat demi mengentas kekurangan gizi yang dialami umat ia kerap dijuluki pastor susu.

Baca juga: Alumni SMA Arnoldus Mukun Kenang Pater Stef Wroz, Guru Bahasa Latin dan Jerman hingga Momen Lucu

"Saya bagi pakaian, lapar saya minta susu. Krim susu, sampai digelar pastor susu. Saya bagi ke stasi. Kesulitan ekonomi, evangelisasi penting. 
58 tahun menjadi misionaris, saya tidak menyesal saya bahagia. Membangun 5 gereja kapela-kapel, itu membahagiakan saya,"ujarnya.

Ia tidak merasa keberatan dengan julukan itu, baginya misi utamanya adalah melayani umat.

Usai melayani umat di paroki Lengor, pastor Polandia ini menginisiasi pembangunan paroki Wukir.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved