Berita Sikka
Berburu "Ipung" di Bendungan Nebe Sikka NTT, Muncul Setahun Sekali
Munculnya ipung di aliran Bendungan Nebe disambut jaring kelambu warga Desa Bangkoor, Talibura, Sikka. Mereka menangkap menggunakan kelambu.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Warga di sekitar Bendungan Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menikimati musim berburu ipung, ikan impun atau ikan teri kecil di aliran Bendungan Nebe.
Tradisi berburu ikan teri kecil ini hanya dilakukan sekali setahun pada bulan Februari, Maret, April hingga Mei. Tahun ini gerombolan ipung muncul pada bulan Maret.
"Munculnya, satu tahun satu kali, mulai bulan dua, empat yang terakhir ya bulan lima, selain makan kalau lebih bisa dijual," kata Markus, warga setempat pada Jumat (7/3/2025).
Munculnya ipung di aliran Bendungan Nebe disambut jaring kelambu warga. Mereka memanen dan menangkap ipung menggunakan kelambu karena lebih mudah.
Baca juga: BMKG: Beberapa Wilayah di Indonesia Masih Berpotensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Pantauan TribunFlores.Com pada Jumat (7/3/2025) pagi di Bendungan Nebe, warga tampak bersukaria memanen ikan teri kecil ini.
Munculnya gerombolan ipung ini menjadi berkat untuk warga setempat memanen ikan. Anak-anak, orang tua berlomba-lomba berburu ipung menggunakan jaring dari kelambu.
Terlihat beberapa pria hanya mengenakan celana pendek tanpa baju, berjibaku memegang jaring kelambu yang diletakan pada dinding aliran bendungan. Memastikan ikan-ikan kecil itu masuk perangkap, lalu diletakan pada cool box.
Hasil tangkapan ipung ini dibawa pulang ke rumah untuk dikonsumsi dan sebagian mereka jual.
Diketahui ipung bisanya muncul di pantai utara tepatnya di Desa Bangkoor dan ditemukan di Bandung Nebe Desa Watuomok, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Baca juga: Update Gunung Lewotobi Pagi Ini, 7 Kali Gempa dan Teramati Sinar Api dari Kawah Puncak
Gerombolan ipung yang muncul di Bendungan Nebe karena bermigrasi ke muara sungai. Ipung ini biasanya muncul pada malam hari dan pagi hari.
Di muara sungai ipung sebagian bergerak menerjang arus sungai. Untuk menghindari arus sungai yang deras biasanya, ipung akan menempel pada batu-batu kemudian merayap perlahan menuju arah mata air.
Setelah ipung sampai di kawasan mata air, ipung akan menetap di sekitar mata air yang berbentuk kolam. Uniknya, ipung yang sudah sampai di kawasan mata air akan berubah warna menjadi hitam yang sebelumnya berwarna putih.
Kemunculan ipung tidak bisa diprediksi setiap tahunnya, ikan ipung bisa muncul pada bulan Februari akhir, awal Maret bisa juga bulan April.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.