Berita Flores Timur

Bangkai Babi Dibuang di Pinggir Pantai Flores Timur, Khawatir Tularkan ASF

Aroma busuk di wisata Pantai Kelapa Enam, Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ternyata bangkai babi berj

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BUANG BANGKAI-Karung berisi bangkai ternak babi dibuang di sekitar wisata pantai di Flores Timur, NTT dan ditemukan warga pada Senin, 10 Maret 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Aroma busuk di wisata Pantai Kelapa Enam, Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ternyata bangkai babi berjumlah empat ekor.

Empat bangkai itu disimpan dalam karung lalu dibuang. Warga setempat menemukannya hari Senin, 10 Maret 2025. Mereka khawatir karena saat ini virus African Swine Faver (ASF) atau demam babi afrika sedang mewabah.

"Lokasi di tempat wisata situ (Kelapa Enam), bau sekali. (Dugaan) ini pasti mati karena ASF, sayang kenapa buang sembarang begini, tidak lama jangkit ke orang punya ternak," kata salah satu warga Larantuka, Yohanes Wain, 39 tahun.

Yohanes menyayangkan perilaku masyarakat yang membuang bangkai ternak ke pantai. Tak hanya mengganggu wisatawan, hal itu dinilai sangat mempercepat penyebaran, berkaca dari tahun 2020 atau saat pertama ASF mewabah hingga menewaskan puluhan ribu ternak.

Baca juga: Eks Kapolres Ngada Diduga Cabuli 3 Anak, Padma Indonesia: Pelanggaran HAM Berat

 

 

Lebih tepat, jelas Yohanes, ternak babi mati mendadak langsung dikuburkan. Bukan malah membuang ke tempat umum.

"Dulu kan banyak orang buang babi mati ke pantai, waktu itu virus sedang parah. Kita tidak boleh begini, jangan sampe buat virus tambah banyak macam itu hari," tandasnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, Vian Kiti Tokan, juga turut menyesalkan ulah pelaku yang menyebabkan polusi hingga penyebaran penyakit itu.

"Kami tidak bisa selesaikan masalah, apa lagi virus ASF jika tanpa dukungan masyarakat. Kita semua tahu bahwa ini sangat berdampak pada penyebaran, tetapi masih tidak peduli," ungkap Vian Tokan.

Vian menjelaskan, apa bila dibuang ke laut, penyebaran virus ASF bisa meluas melalui lalat dan nyamuk.

"Nanti babi dikerubuti lalat, sampai ke ternak lain kan bahaya," pungkasnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved