Berita Ngada
Ngada Darurat Kekerasan Seksual, Rudi Wogo Minta Pemerintah Tangani Dengan Serius
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Ngada Rudi Wogo minta Pemerintah serius dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di
Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNLORES.COM, BAJAWA-Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Ngada Rudi Wogo minta Pemerintah serius dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Ngada.
Menurut Rudi Wogo, yang juga Politis Gerindra Ngada itu, kasus kekerasan seksual di kabupaten Ngada sudah masuk kategori rawan.
Bahkan Ia mengatakan, berdasarkan fakta yang Ia temukan, mayoritas penghuni Rutan Kelas IIB Bajawa adalah terpidana kekerasan seksual.
“Menurut saya ini sudah masuk kategori rawan sekali ya, kekerasan terhadap anak ini sudah rawan menurut saya karena ternyata besar sekali kendala disini, mayoritas penghuni lapas itu sebenarnya punya kejahatan kekerasan terhadap anak, asusila, juga kekerasan secara seksual,” ujar Rudi Wogo, di Bajawa, Selasa (11/03/2025).
Baca juga: Residivis di Labuan Bajo Kembali Ditangkap Curi Telepon Genggam
Kondisi ini, kata Rudi, perlu mendapatkan perhatian khusus, baik oleh lembaga DPRD maupun pemerintah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati.
“Kita dorong supaya membicarakan ini lebih serius, dan juga lebih ke tindaklanjuti baik dari sektor pendidikan, kesehatan, semua sektor harus turun tangan, atasi masalah ini,” kata Rudi.
Lebih dalam Ia mengatakan, Kabupaten Ngada sudah darurat kekerasan seksual. Kejadian yang menimpa salah Pimpinan Lembaga kata Rudi, mengisyaratkan bahaya besar yang segera ditangani.
“Ini menurut saya sudah darurat situasinya, apalagi kondisi yang terakhir kemarin terjadi pada pemimpin. Kalau saja pemimpin sudah seperti ini, kita juga kawatir ini akan menjadi bahaya besar untuk kita, sehingga perlu tindak lanjut untuk kita tangani, “ terang Owner Rumpun Bambu Ngada itu.
Bahaya yang paling serius dalam kasus kekerasan seksual pada anak menurut Rudi, dampak yang timbul seperti gangguan psikologis.
Baca juga: Kapolda NTT Salurkan Bantuan Untuk Ervina, Guru Honorer di Sekolah Jarak Jauh Wairbukang Sikka
Untuk itu, Ia mendorong agar pemerintah melengkapi sumber daya manusia seperti sikolog atau SDM pada unit yang bertugas menangani masalah ini.
“Kalau perlu personilnya ditambah sehingga bisa menjangkau berbagai kalangan, terutama juga di kecamatan-kecamatan tentu saja harus ada ini karena masalah ini banyak sekali terjadi,” ujar Rudi.
Rudi juga mendorong agar pemerintah menyiapkan anggaran baik di Perubahan maupun anggaran Induk masa mendatang agar menyiapkan dokter sikolog di Kabupaten Ngada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.