Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Meletus Dahsyat, Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki Semakin Menganga

Setelah ledakan besar hingga melontarkan material letusan setinggi 8.000 meter pada Kamis, 20 Maret 2025 tengah malam, puncak Gunung Lewotobi Laki-lak

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
MELETUS-Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, meletus pada Kamis, 20 Maret 2025 tengah malam. Puncak gunung api itu tampak semakin menganga setelah letusan. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM , Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM , LARANTUKA-Setelah ledakan besar hingga melontarkan material letusan setinggi 8.000 meter pada Kamis, 20 Maret 2025 tengah malam, puncak Gunung Lewotobi Laki-laki tampak semakin menganga.

Status Gunung Lewotobi Laki-laki kini dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas). Lubang kawah terbuka lebar. Asap kelabu bertekanan kuat muncul dari celah-celah badan gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu.

Badan gunung tampak tak utuh lagi, seperti tergerus serta longsor. Aliran lava masih pada jalur lama yaitu di barat dan timur laut. Malam tadi, terlihat lahar panas warna merah menyala di puncak gunung itu.

Pohon-pohon di kawasannya sudah terbakar habis. kemungkinan besar satwa kehilangan habitat. Dari Desa Boru, puncak gunung berapi paling aktif itu menyerupai kuali.

Letusan dahsyat Jumat dini hari tadi terdengar seperti tanggal 3 November 2024 silam. Meski tak ada korban jiwa dalam bencana itu, namun dua warga, Hendrikua Kwuta dan Wilibrodus Todo Kwure terluka parah akibat terbakar abu panas.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Laki-laki , Warga Kesulitan Melintas di Jalan

Getaran saat letusan cukup mengguncang tanah. Suara ledakan bahkan terdengar hingga ke Kabupaten Lembata, Sikka, dan Alor.

Letusan material melanda hingga ke selatan. Beberapa warga Desa Lewotobi, Waiula, dan Riangbaring, mengatakan kampung mereka dihujani pasir dan kerikil. Adapun jarak wilayah itu dengan Gunung Lewotobi Laki-laki sekira 7-9 kilometer.

Sementara Desa Hokeng Jaya, Boru, Dulipali, dan Nawokote yang lebih dekat dengan Gunung Lewotobi Laki-laki tidak dilanda pasir ataupun abu.

"Kami hanya mendengar bunyi ledakan, tidak dapat hujan pasir atau kerikil. Kami semua sudah ke tempat aman di Boru Kedang," ujar salah satu warga yang menanyakan namanya tak disebut.

Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, tampak gelisah saat menjejaki kakinya di Desa Lewotobi, kampung halamannya. Suasana di sana sangat sepi. Wartawan yang mengikuti Ignas bersama rombongan tiba di Lewotobi sekira pukul 01.45 Wita

Ignas mengamati rumah-rumah yang tertutup rapat. Warga beberapa desa di Kecamatan Ile Bura menyelamatkan diri. Mereka mulai pulang ke rumah pukul 04.00 Wita dini hari.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved