Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Kerahkan Alat Berat, Jalan Putus di Lereng Gunung Lewotobi Sudah Bisa Diakses

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengerahkan alat berat untuk membersihkan tumpukan material di ruas jalan pantai selatan Kecam

|
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BERSIHKAN BAHAN-Pemkab Flores Timur mengerahkan alat berat untuk membersihkan ruas jalan yang putus akibat banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-laki. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM , Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengerahkan alat berat untuk membersihkan tumpukan material di ruas jalan pantai selatan Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, Minggu, 23 Maret 2025 petang.

Materi akibat banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-laki itu berada di tiga titik di Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, dan dua titik di wilayah Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang.

Dikerahkan langsung oleh Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, akses jalan ke enam desa di Nurabelen sudah terbebas. Kendaraan roda empat dan sepeda motor kini sudah bisa melintas.

Alat berat dikerahkan lagi untuk membersihkan tumpukan material di Desa Nawokote. Jalur itu putus sejak beberapa bulan lalu dan baru ada tindakan pembersihan di masa kepemimpinan Anton Doni Dihen dan Ignas Boli Uran.

Baca juga: Hattrick Pati Sari Aukoli Bawa Perseftim ke Seri Nasional Liga 4

Ignas Uran memastikan pembersihkan jalan terus dilakukan agar memudahkan transportasi masyarakat Desa Waiula, Hewa, Pantai Oa, dan Ojan Detun.

“Kita fokus untuk urusan darurat, alat berat juga dikerahkan ke Nawokote karena akses di sana juga putus,” katanya kepada wartawan.

Ignas Uran sejak Minggu sore sudah tiba di lokasi untuk menghubungkan langsung pembersihan material. Lumpur yang menutupi jalan di Desa Nurabelen mencapai betis orang dewasa.

Sementara di Nawokote, seperti diberitakan beberapa waktu lalu, banjir lahar menyeret batu besar masuk ke permukiman. Meski warga Nawokote sudah mengungsi, namun akses di sana sangat vital agar warga desa lain tidak mengungsi.

Saat akses jalan terputus, harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng melambung tinggi di kios-kios warga Desa Hewa, Waiula, Pantai Oa, dan Ojan Detun. Beras pernah naik menjadi Rp 20.000 per kilogram.

Musababnya, kendaraan pengangkut barang dan penumpang memutar haluan dari Riang Baring-Nobo dengan jarak tempuh yang sangat jauh ditambah medan ekstrem untuk menuju Maumere, Kabupaten Sikka.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved