Guru Korban KKB di Papua
Guru dan Nakes Diserang KKB di Yahukimo, Ketua Yayasan Serafim: Tidak Ada Hubungan Politik
Enam orang guru asal NTT dan satu nakes dari Sorong, Papua Barat Daya yang menjadi korban penyerangan keji KKB di Yahukimo dari Yayasan Serafim.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, YAHUKIMO- Enam orang guru asal NTT dan satu tenaga kesehatan (nakes) dari Sorong, Papua Barat Daya diserang KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025) lalu.
Tujuh korban serangan KKB itu dari Yayasan Serafim yang diketuai Nehes Jhon Falo. Yayasan ini bergerak dalam pelayanan pendidikan dan kesehatan di pedalaman Papua.
Satu dari enam guru itu, Rosalia Rerek Sogen (30), asal Kabupaten Flores Timur, tewas dalam serangan KKB. Sementara itu lima guru dan nakes mengalami luka berat dan ringan.
Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Falo, dalam Live Facebook Tribun Papua di ruangan pemulsaran jenazah di RS Marthen Indey, Senin (24/3/2025) menyebutkan bahwa semua korban serangan KKB pada Jumat (21/3/2025) di Distrik Anggruk itu dari Yayasan Serafim.
"Semua korban adalah anak-anak kami," ungkap Jhon di depan ruangan pemulsaran jenazah RS Marthen Indey, Jayapura.
Baca juga: Duka Mendalam Keluarga Rosalia di Flores Timur, Guru Korban Serangan KKB di Yahukimo
Nehen Jhon Falo menegaskan bahwa penyerangan brutal dan keji KKB terhadap para guru dan tenaga kesehatan Yayasan Serafim di Distrik Anggruk itu tidak berdasar dan tidak manusiawi.
"Kami tidak ada hubungan politik, tidak berafiliasi dengan kelompok manapun yang hari ini melakukan gerakan manapuan. Sama sekali tidak ada. Ini Waktu yang tepat saya sampaikan,"tegas Jhon Falo.
Ketua Yayasan Serafim ini menyatakan terima kasih kepada aparat TNI Polri yang telah membantu mengevakuasi korban serangan KKB itu dari Yahukimo ke Jayapura.
''Kami berterima kasih kepada apparat kemanan TNI POLRI, rumah sakit yang yang telah membantu kami,"ujarnya.
Baca juga: Panggilan Terakhir Rosalia Sogen Sebelum Tewas Diserang KKB Papua, Rencana Pulang Kampung
Ia juga mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan pelayanan para guru dan nakes di wilayah tersebut.
"Saat ini kami fokus penangan korban ini, baik jenazah supaya dikrim ke kampung halamn dan yang luka-luka dilayani. Kami berharap mereka segerah pulih karena secara mental sudah terganggu,"pungkasnya.
Diketahui Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melakukan kegiatan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas insiden penyerangan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap guru honorer dan tenaga kesehatan serta pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Senin (24/3/2025).
Kegiatan olah TKP dilakukan di tiga lokasi utama yakni kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, Gedung RS Efata Angguruk, dan sekolah tempat pengrusakan ruang kelas.
Tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah korban luka dan satu korban meninggal dunia dari lokasi kejadian menuju RS Efata dan selanjutnya ke Dekai, Yahukimo. (KAN)
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.