Berita Nagekeo
Sering Ambruk, Warga Aeramo Pakai Uang Pribadi Perbaiki Jembataan Pomakeke di Aesesa Nagekeo
Warga Desa Aeramo pakai uang pribadi perbaiki jembatan di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. Jembatan ini akses utama warga beberapa desa.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Jembatan Pomakeke menjadi satu-satunya jembatan penghubung masyarakat beberapa desa di Kecamatan Aesesa, Kabupate Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisinya memprihatinkan.
Jembatan kayu ini menjadi akses utama masyarakat menuju objek vital seperti RSUD Aeramo dan Pelabuhan Marpokot. Namun, jembatan ini sering ambruk dan menyulitkan warga yang melintas.
Pada hal ruas jalan tersebut termasuk jembatan Pomakeke menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur karena berstatus jalan provinsi. Mirisnya, warga swadaya dari uang pribadi memperbaiki jembatan ini.
Baca juga: Penyelundupan Hewan Marak di Nagekeo, Kuda dan Kerbau Betina Ditarik Paksa ke Tengah Laut
Warga Pakai Uang Pribadi
Yakobus Mapa alias Jack Ahi, warga Desa Aeramo dua kali menggunakan uang pribadi untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Saat itu, kata Jack, dirinya berinisiatif memperbaiki jembatan tersebut dengan merogoh kocek pribadi sebesar Rp 2,7 juta dengan dibantu beberapa donatur dan swadaya warga setempat.
Namun, kondisi jembatan itu tidak bertahan lama. Pada 27 Maret 2025, Jack Ahi bersama warga setempat kembali memperbaiki jembatan tersebut dengan menggunakan uang pribadi kurang lebih Rp 1 juta lebih.
Jack Ahi mengungkapkan, dirinya rela menggunakan uang pribadi karena prihatin melihat warga Desa Aeramo dan Nangadhero yang terancam bahaya saat melewati jembatan yang rapuh.
"Saya merasa terpanggil sebagai putra daerah khususnya orang Aeramo, karena saya lahir dan besar dan tanah ini sehingga mungkin apa yang menjadi kekurangan dari saya yang saya miliki saya bisa berbagi kepada daerah saya, terus sebagai seorang petani, sangat sedihlah ketika di saat musim hujan, lewat dengan keadaan jembatan yang sudah rapuh, lalu itu juga menjadi ancaman bagi keluarga besar saya jadi saya terpanggil," ucap Jack.
Baca juga: Cegah ASF, Dinas Peternakan Nagekeo Larang Bawa Babi dari Daerah Terinfeksi Demam Babi Afrika
Dibangun 8 Tahun Lalu
Kepada TribunFlores.com, Jumat, 28 Maret 2025, Jack mengungkapkan,jembatan Pomakeke bukan hanya dimanfaatkan oleh warga Desa Aeramo dan Desa Nangadhero tetapi juga dimanfaatkan oleh warga Desa Tonggurambang, Desa Mbay II bahkan warga Kelurahan Lape.
"Itu akses satu-satunya yang menghubungkan dua desa tapi mobilitas dari aktivitas para petani, pegawai, anak sekolah dan juga akses satu-satunya dari pelabuhan Marpokot menuju Aeramo dan khususnya itu rumah sakit serta akses bagi anggota Polres Nagekeo," ujar Jack Ahi.
Dikatakan dia, jembatan Pomakeke pernah ambruk sekitar delapan tahun lalu dan kemudian dibangunlah jembatan darurat menggunakan kayu oleh BPBD Kabupaten Nagekeo.
"Sejak saat itu sampai sekarang, karena konstruksi dari jembatan itukan berupa kayu jadi dia tidak bertahan lama, materialnya itu dari balok kelapa dan di dasarnya memang ada gelagar besi tapi hanya buat untuk semacam pangkuan atau pondasinya tapi sekitar 80-90 persen itu terbuat dari kayu,"ungkap Jack.
Baca juga: PAD Rendah, Ketua Komisi II DPRD Ende Singgung Masalah Libatkan Oknum Anggota DPRD dan ASN
Akses Petani, Nelayan hingga Nakes
Jack menyebut, keberadaan jembatan Pomakeke menjadi akses vital bagi para petani, nelayan, pedagang dan menjadi satu-satunya akses menuju RSUD Aeramo, pelabuhan Marpokot dan Mapolres Nagekeo.
"Jadi sangat disayangkan kalau kondisi jembatan ini dibiarkan berlarut-larut seperti ini karena memang ada pasien yang darurat yang perlu diantar ke rumah sakit, ya sedikit terhambat apabila kayu juga sudah rapuh bisa menimbulkan kecelakaan, dan memang sudah ada beberapa kecelakaan bahkan ada korban jiwa," ungkap Jack Ahi.
Selain akses vital bagi petani, nelayan dan pedagang, Jack menyebut jembatan tersebut juga menjadi akses vital bagi para tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD Aeramo.
Dia berharap, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera membangun jembatan Pomakeke karena menurut dia, jembatan tersebut selain menjadi akses vital warga tetapi juga sangat membahayakan nyawa warga yang melintas di jembatan tersebut.
"Nyawa itu bukan hanya soal orang kecelakaan dan meninggal saat melintasi jembatan yang sudah rapuh tetapi ini pergerakan atau mobilitas hasil komoditi petani, nelayan dan lainnya itu harus melewati jembatan itu dan menjadi akses satu-satunya untuk petani dan nelayan menjual hasil komoditi ke pasar atau keluar wilayah itu, harapannya tidak lain tidak bukan, pemerintah sesegera mungkin membangun kembali jembatan Pomakeke," tandas Jack Ahi.
Baca juga: Komnas HAM Temukan Perantara Baru Berinisial V di Kasus Eks Kapolres Ngada melalui MiChat
Kewenangan Provinsi
Sejak dibangun sekitar delapan tahun lalu, jembatan Pomakeke nyaris ambruk pada tahun 2024 karena material kayu sudah mulai lapuk.
Lanjutnya, masalah ini sudah dibahas dalam Musrenbangdes hingga Musrenbangkab tetapi alasan pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo menyebutkan jembatan ini kewenangan provinsi. Ia juga menyebut beberapa kali anggota DPRD melakukan kunjungan tapi belum ada tidak lanjut.
"Memang sudah disampaikan dan sudah dibahas di Musrenbangdes tetapi memang itu kelasnya jembatan jadi kalau dana desa itu mungkin tidak bisa dibangun dan Musrenbangcam bahkan Musrenbangkab tapi memang alasan Pemda Nagekeo itukan, domainnya provinsi jalan dan jembatan itu karena dia itu masuk didalam areal irigasi Mbay dan dalam hal ini juga sudah beberapa kali anggota DPRD sudah melakukan kunjungan dan pemeriksaan tapi saat ini belum ada tindak lanjut," ujar Jack Ahi.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo, Syarifudin Ibrahim kepada TribunFlores.com menjelaskan, kondisi jembatan Pomakeke sebelumnya sudah ditinjau oleh Yoseph Nai Soi saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT beberapa waktu lalu.
"Jembatan Pomakeke masuk di jalan provinsi, jadi kewenangan provinsi, jembatan yang sekarang itu dibangun oleh BPBD sebagai tanggap darurat saat itu. Kondisi jalan tersebut sudah ditinjau oleh Wagub Yoseph Nai Soi dan seharusnya tahun ini dibangun oleh PU Provinsi NTT tetapi karena efisiensi anggaran makanya ditunda," jelas Syarifudin melalui pesan WhatsApp, Jumat, 28 Maret 2025. (Bet)
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Jembataan Pomakeke
Warga Pakai Uang Pribadi
Jack Ahi
RSUD Aeramo
Pelabuhan Marpokot Nagekeo
Kecamatan Aesesa
nagekeo ntt
desa aeramo
TribunFlores.com
PAD Rendah, Ketua Komisi II DPRD Ende Singgung Masalah Libatkan Oknum Anggota DPRD dan ASN |
![]() |
---|
Bupati Nagekeo Instruksikan Gerakan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan Setiap Jumat |
![]() |
---|
Penyelundupan Hewan Marak di Nagekeo, Kuda dan Kerbau Betina Ditarik Paksa ke Tengah Laut |
![]() |
---|
Pol PP Nagekeo Gagalkan Penyelundupan Hewan di Anakoli NTT, Hendak Dikirim ke Sulawesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.