Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Senin 7 April 2025, Akupun Tidak Menghukum Engkau

Mari simak renungan katolik Senin 7 April 2025. Tema renungan Katolik yaitu akupun tidak menghukum engkau.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan katolik Senin 7 April 2025. Tema renungan Katolik yaitu akupun tidak menghukum engkau. 

Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu: “Di bawah pohon berangan.”

Kembali Daniel berkata: “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!” 

Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu,

sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.

Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm  23:1-3a.3b-4.5.6

Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.

Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.

Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.

Bacaan Injil Yohanes 8:1-11

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.”

tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” 

Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” 

Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 

Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Tindakan untuk menghukum orang lain entah karena ada alasan apapun selalu bisa membuat orang menjadi angkuh karena merasa diri lebih benar dari pada orang yang dihukum. Padahal semua kita adalah orang berdosa yang pasti juga akan berbuat salah atau berdosa. 

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Hari ini kembali lagi kita coba merenungkan tema "Akupun Tidak Menghukum Engkau". Tema ini mau mengajak kita untuk merenungkan tentang pengampunan, kasih, dan keadilan. Bacaan dari Kitab Daniel dan Injil Yohanes hari ini menyoroti bagaimana kita memahami dosa dan pengampunan dalam konteks kasih Allah.

Permenungan kita melalui bacaan pertama dalam Daniel 13 ini, kita melihat kisah dua orang tua yang menuduh Susana, seorang wanita yang saleh, dengan tuduhan yang tidak benar. Meskipun ada tekanan untuk menghukum Susana, Tuhan mengirimkan Daniel untuk membela kebenaran.

 Kisah ini menyoroti pentingnya keadilan dan integritas. Daniel berdiri di pihak yang benar dan menunjukkan bahwa Tuhan selalu ada untuk membela orang-orang yang teraniaya. Ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai umat Allah untuk melindungi yang lemah dan memastikan keadilan ditegakkan. Kemudian di Injil Yohanes 8:1-11, kita menemukan Yesus yang berhadapan dengan seorang wanita yang tertangkap basah dalam perzinahan.

Para ahli Taurat dan orang Farisi membawa wanita itu kepada Yesus, berharap Dia akan menghukum wanita tersebut sesuai hukum Taurat. Namun, Yesus menjawab dengan bijak, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada wanita itu." Dengan pernyataan ini, Yesus mengingatkan kita bahwa kita semua adalah pendosa dan membutuhkan pengampunan. Akhirnya, Dia tidak menghukum wanita itu, melainkan memintanya untuk tidak berbuat dosa lagi.

Introspeksi yang lahir dari permenungan dan refleksi kita atas bacaan-bacaan suci hari ini adalah ketika kita merenungkan kedua bacaan ini, kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri: Apakah kita cepat menghakimi orang lain tanpa melihat kesalahan kita sendiri? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam sikap menghakimi dan merendahkan orang lain, padahal kita juga memiliki kelemahan dan dosa. Kita diingatkan bahwa, seperti wanita dalam Injil, kita juga membutuhkan pengampunan. Tuhan tidak menghukum kita; sebaliknya, Dia menawarkan kasih dan kesempatan untuk memulai kembali. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk berkomitmen pada hidup yang lebih baik dan menghindari dosa.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:  mari kita terus belajar untuk berjuang dari hari ke hari untuk bisa memiliki hati yang penuh kasih dan pengertian. Kedua, semoga kita mampu menerima pengampunan-Nya dan belajar untuk tidak menghakimi sesama kita hanya untuk memenuhi keangkuhan diri kita semata. Ketiga, dalam perjalanan iman kita, marilah kita menjadi saluran kasih dan pengampunan, mengikuti teladan Yesus yang tidak menghukum, tetapi mengundang kita untuk hidup dalam kebenaran.(kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved