Prakiraan Cuaca di NTT
Bibit Siklon 96S Terpantau di Selatan Pulau Rote, Waspada Cuaca Ekstrem Wilayah NTT 16-21 April
Bibit Siklon Tropis 96S ini berpotensi meningkatkan signifikansi cuaca di sekitar wilayah NTT dan peningkatan tinggi gelombang perairan selatan NTT.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG memantau adanya Bibit Siklon Tropis 96S terpantau berada di sekitar Laut Timor, tepatnya di selatan Pulau Rote - Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bibit Siklon Tropis 96S ini berpotensi meningkatkan signifikansi cuaca di sekitar wilayah NTT dan peningkatan tinggi gelombang laut di perairan selatan Timor - Rote, perairan Selatan Sabu - Raijua, Laut Sawu, dan di Samudra Hindia selatan NTT.
Selain Bibit Siklon Tropis 96S, terpantau pula Bibit Siklon Tropis 97S yang berada di Laut Arafura selatan Papua, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot, tekanan udara 1008 hPa, dan pergerakan cenderung persisten serta posisi stasioner.
Bibit Siklon Tropis 97S memberikan pengaruh pada potensi cuaca signifikan di wilayah Maluku dan Papua Selatan. Selain itu, bibit siklon ini juga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut di Laut Arafura.
Baca juga: Dampak 2 Bibit Siklon Tropis, Sejumlah Wilayah Berpotensi Terjadi Hujan Signifikan Sepanjang April
Tidak hanya bibit siklon tropis, kondisi cuaca di wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial, Gelombang Kelvin, Gelombang Low Frequency, dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO).
Pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 96S diprediksi persisten dengan pergerakan ke arah barat -barat daya menuju Samudera Hindia di sekitar bagian barat laut perairan Australia dalam 24 jam ke depan.
Sementara untuk 48 - 72 jam ke depan, intensitas bibit siklon ini diprakirakan meningkat dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 35 knot dan pergerakan ke arah barat- barat daya, semakin menjauhi wilayah Indonesia.
Secara umum potensi Bibit Siklon Tropis 96S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam berada dalam kategori sedang -tinggi.
Pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 97S juga diprakirakan cenderung presisten, dengan posisi stasioner di sekitar Laut Arafura. Potensi bibit siklon tropis 97S berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Erupsi Rabu Pagi Disertai Suara Ledakan, Semburan Abu 3,5 Kilometer
Cuaca Periode 15 – 17 April 2025
Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai
kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Lebat : Nusa Tenggara Timur, Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Angin Kencang : Maluku dan Papua Selatan.
Periode 18 – 21 April 2025
Hujan Lebat : Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat,
Papua Pegunungan, dan Papua.
Angin Kencang : Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Sumber: BMKG
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Hujan-maumere-31-maret.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.