Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Sosok Paus Fransiskus Menurut Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu

"Teristimewa juga untuk kelestarian lingkungan. Beliau juga sangat perhatian terhadap orang-orang

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-VATIKAN MEDIA
Paus Fransiskus disambut di Wisma Gubernur Jenderal di Port Moresby. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus dikabarkan meninggal dunia pada Senin 21 April 2025 pagi waktu setempat. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Kabar duka tersebut disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrel di Vatikan Roma pada Senin pukul 9.45.

Menanggapi berita duka ini, Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu mewakili seluruh Umat Katolik Keuskupan Maumere menyampaikan turut berdukacita yang mendalam.

Paus Fransiskus dimata Uskup Ewal demikian ia biasa disapa, adalah sosok yang sangat sederhana.

"Paus Fransiskus tidak hanya dicintai oleh Umat Katolik tapi oleh semua yang berkehendak baik, dan tahu tentang Paus Fransiskus serta seluruh karya pastoral, karya kemanusiaan dan seruan-seruannya, bukan hanya untuk Katolik tetapi untuk dunia," demikian ucap Uskup Ewal ditemui Tribunflores.com pada Senin 21 April 2025 sore di kediamannya.

 

Baca juga: Berkat Terakhir dan Pesan Paus Fransiskus dari Balkon Basilika St Petrus Minggu Paskah 20 April 2025

 

 

Menurut Uskup Ewal, Paus Fransiskus sangat konsen dan fokus dalam memperjuangkan dunia yang lebih adil. 

"Teristimewa juga untuk kelestarian lingkungan. Beliau juga sangat perhatian terhadap orang-orang miskin dan sederhana dan juga para imigran perantau," terangnya.

Satu hal yang luar biasa dimata Uskup Ewal yakni Paus Fransiskus merubah Vatikan menjadi daerah yang sangat ramah terhadap para migran, para perantau, maupun pengangguran yang terdepak dari negaranya seperti dari daerah Eropa Timur dan Afrika.

"Biasanya orang berpikir untuk menjauhkan orang-orang ini, tapi beliau membuka pintu kesempatan supaya orang-orang ini bisa berteduh, bisa tinggal di daerah sekitaran Basilika Santu Petrus itu," tandasnya.

Pertemuan terakhir Uskup Ewal dan Paus Fransiskus berlangsung ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.

"Waktu itu Paus Fransiskus bertemu secara khusus dengan para Uskup selain di Katedral Jakarta juga di Rumah Kantor KWI. Ada satu kesempatan dimana dia bertemu dengan para difabel dan orang-orang cacat. Kami menunggu di lobi KWI dan bertemu, sempat berjabat tangan," kisahnya.

Kata Uskup Ewal, Paus Fransiskus selalu memberikan peneguhan bahwa harus menjadi uskup yang baik.

"Seperti dia serukan untuk menjadi gembala yang baik untuk umat," jelasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved