Wapres Gibran Tinjau Waduk Lambo
Wapres Gibran Tinjau Waduk Lambo NTT, Warga Terdampak Minta Segera Realisasi Ganti Untung
Lahan milik Mama Alusia seluas setengah hektar yang selama ini dijadikan lahan perkebunan kini sudah dibangun jalan menuju areal bendungan.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Usai mendapat kunjungan dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, beberapa warga Desa Rendu Butowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo yang terdampak pembangunan bendungan Mbay atau Waduk Lambo berharap pembayaran ganti untung lahan segera direalisasikan.
Selain itu, mereka juga berharap pembangunan bendungan Mbay atau Waduk Lambo yang dirancang untuk menyuplai air irigasi seluas 6.240 hektare, menyediakan air baku sebesar 205 liter/detik, serta mereduksi banjir hingga 3.200 hektare di wilayah hilir itu segera rampung.
Mama Alusia, salah satu warga terdampak pembangunan bendungan yang membuka usaha jualan makanan ringan di areal bendungan berharap, proses pembangunan fisik bendungan Mbay atau Waduk Lambo yang saat ini sudah mencapai 80,40 persen berjalan lancar hingga rampung.
Baca juga: Celsiani Terharu Wapres Gibran ke SMAS Bhaktyarsa, Suster Marselina: Kejutan Singkat dari Tuhan
"Semoga cepat selesai sudah dan tidak ada kendala lagi," ujar Mama Alusia.
Ia juga mengatakan, apabila proses pembangunan bendungan sudah rampung, dirinya bersedia angkat kaki dari areal bendungan dan tidak lagi berjualan di lokasi tersebut asalkan proses pembayaran ganti untung lahan segera diselesaikan terlebih dahulu.
"Saya bersedia tidak berjualan lagi disini tetapi saya minta pemerintah untuk ganti untung lahan saya yang sudah dipakai untuk bangun bendungan ini dulu, sejauh ini saya belum dapat pembayaran ganti untung tapi sempat disampaikan oleh pemerintah untuk biaya itu," ujar Mama Alusia yang mengaku sudah mendapatkan informasi pembayaran ganti untung tahap dua.
Lahan milik Mama Alusia seluas setengah hektar yang selama ini dijadikan lahan perkebunan kini sudah dibangun jalan menuju areal bendungan.
Harapan senada juga disampaikan Mateus Wui, warga Desa Rendu Butowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang ditemui TribunFlores.com usai kunker Wapres Gibran di bendungan Mbay atau Waduk Lambo.
Saat bertemu orang nomor dua di Indonesia, Mateus Wui mengaku sempat bersalaman dan menyampaikan ucapan terima kasih langsung dihadapan Gibran Rakabuming Raka.
"Terima kasih untuk proyek pembangunan bendungan ini yang sedang berjalan ini, harapan saya pembanguan bendungan ini cepat selesai dan semua hak-hak kami yang belum terakomodir juga segera dipenuhi," ucap Mateus Wui.
Dia mengaku, sejauh ini sebagian besar warga Desa Rendu Butowe yang terdampak pembangunan bendungan Mbay atau Waduk Lambo belum mendapat pembayaran ganti untung atas lahan mereka yang terkena atau dipakai untuk pembangunan bendungan Mbay yang merupakan satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia saat ini.
"Saya sendiri belum dapat ganti untung, lahan saya itu luasnya kurang lebih 5 hektar yang terdiri dari tiga bidang tanah yang terkena proyek ini, padahal saya punya inikan masalahnya cuman kesalahan dalam penulusan nama, makanya sampai sekarang belum bisa dibayar," ujar Mateus," ujar Mateus.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Selasa, 6 Mei 2025, untuk meninjau langsung progres pembangunan Bendungan Mbay/Lambo, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.